REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy, mengaku legawa atau tidak kecewa dengan ketidakhadiran Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj dalam acara pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP.
"Biasa saja. Mungkin ada hal lain yang menurut beliau lebih prioritas untuk dihadiri dibanding PPP. Adalah hak ketua umum PBNU untuk tidak hadir," kata Romy sapaan akrab Romahurmuziy, seusai pembukaan Mukernas di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Selasa.
Said Aqil sedang berada di Pontianak menghadiri persiapan pelaksanaan musabaqah tilawatil quran (MTQ) tingkat nasional. Menurut Romy, ketidakhadiran Said Aqil juga sudah dikomunikasikan ke pihaknya. PBNU akan diwakili salah satu ketuanya, Saifullah Yusuf, yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur.
Ditanya tentang adanya kesan Said Aqil lebih menganakemaskan "partai NU" yang lain, Romy menilai hal itu bisa jadi benar. "Mungkin benar karena sesungguhnya kita sudah mengkonfirmasikan kehadiran KH Said Aqil pada saat sowan ke PBNU," katanya.
Ketua DPP PPP Bidang Komunikasi dan Hubungan Media M Arwani Thomafi menambahkan, pelaksanaan Mukernas I PPP di Pesantren Lirboyo terselenggara atas restu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
"Kunjungan kami waktu itu selain memperkuat silaturahim juga minta restu menggelar Mukernas. Respons KH Said Aqil Siroj cukup positif," katanya menjelaskan kunjungan DPP PPP ke PBNU, 7 Februari lalu.
Sekretaris Fraksi PPP DPR RI itu menambahkan, bagi PPP, PBNU adalah orang tua sehingga kunjungan ke PBNU itu sekaligus meminta taushiyah atau nasihat agar PPP tetap bisa mengedepankan ahlakul karimah dalam berpolitik.
Selain Saifullah Yusuf, dari jajaran NU struktural yang hadir adalah Rais Syuriah PBNU KH Mas Subadar, Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah KH A'wani, Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH Miftakhul Akhyar, serta beberapa jajaran syuriah dan tanfiz NU Cabang di Jawa Timur
Ikuti Whatsapp Channel Republika
