REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Nafsiah Mboi, mengakui adanya peningkatan jumlah kasus ibu rumah tangga dari Januari sampai dengan September 2011. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, terdapat 288 ibu rumah tangga yang positif menderita AIDS dalam periode tersebut. Padahal, satu dekade belakangan, pemegang rangking satu kasus AIDS ada pada wirausaha.
Menurutnya, penyebab utama dari tingginya kasus tersebut lantaran perilaku negatif para suami. "Awal mulanya dari lelaki yang jajan ke pelacuran lalu terkena kemudian dia menikah dan menularkan kepada isterinya," ujar Nafsiah saat berbincang dengan republika, Ahad (19/2). Seharusnya, ungkap Nafsiah, kaum lelaki berinterospeksi diri agar tidak berperilaku seks dengan menyimpang seperti datang ke tempat pelacuran.
Untuk itu, Nafsiah menjelaskan lelaki sebenarnya punya pilihan apakah dia akan menularkan AIDS atau tidak. "Kuncinya ada di laki-laki. Dia punya pilihan ketika harus pakai kondom atau tidak, menggunakan narkoba suntik atau tidak, lelaki punya pilihan," tegas Nafsiah. Dengan begitu, ujarnya, lelaki, ibu dan bayi-bayi pun menjadi selamat dari virus mematikan tersebut.
Menurutnya, terdapat 30% resiko bayi dari ibu pengidap AIDS akan menderita penyakit yang sama. Oleh karena itu, bayi-bayi tersebut harus segera diobati dengan meminum tablet antiretroviral sehingga bisa terhindar dari AIDS. Sebaliknya, jika bayi tersebut dibiarkan, maka akan meninggal pada usia sebelum lima tahun.