Sabtu 18 Feb 2012 16:44 WIB

Polisi Dalami Enam Korban Jagal Nganjuk

REPUBLIKA.CO.ID,NGANJUK--Kepolisian Resor Nganjuk, Jawa Timur, fokus mendalami enam lokasi dan korban Mujianto, pelaku pembunuhan berantai yang dipicu hubungan sesama jenis.

"Kami fokus pada enam korban itu. Kalau ada korban lain, itu pengakuan Mujianto," kata Kepala Polres Nganjuk, AKBP Anggoro Sukartono di Nganjuk, Sabtu, ketika dikonfirmasi tentang adanya kabar penambahan lokasi kejadian.

Ia mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan penyelidikan kasus pembunuhan berantai tersebut. Saat ini, tim juga terus melakukan penyelidikan, termasuk mendatangi rumah para korban, terutama yang terungkap.

Menyinggung tentang rekonstruksi, Kapolres mengatakan bahwa pihaknya sampai saat ini belum mendapatkan laporan dari anggotanya. Namun, dia terus berkoordinasi dan menunggu perkembangan lebih lanjut kasus tersebut. ''Belum ada laporan untuk rekonstruksi dari anggota," katanya singkat.

Ia juga mengatakan bahwa kasus tersebut akan tetap ditangani oleh Polres Nganjuk dan tidak akan ditangani Polda Jatim. Namun, tim dari Polda akan membantu, di antaranya mengirimkan dokter dan juga psikolog untuk memeriksa kejiwaan Mujianto, seperti yang sudah dilakukan pada hari Kamis (16/2). "Sejauh ini, kasus ini bisa ditangani polres. Barang bukti juga masih di polres," katanya.

Sejumlah informasi menyebutkan, jika korban pembunuhan berantai Mujiono terus bertambah. Berdasarkan pengakuan sebelumnya, dia meracuni 15 korbannya. Dari 15 itu, enam di antaranya diketahui identitasnya, sementara lainnya belum diketahui nasibnya.

Namun, para korban rata-rata enggan melapor karena merasa malu.

Enam korban yang diketahui identitasnya itu berasal dari sejumlah daerah. Mereka diundang Mujianto datang ke Nganjuk dan sebagian di antaranya diajak berhubungan badan layaknya suami istri.

Empat korban diketahui tewas, yaitu Ahyani (46), seorang PNS di BLK Pemprov Jatim,

warga Kampung Tokelan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Romadhon (55) warga Desa/Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Basori, warga Kabupaten Pacitan, serta Sudarno (42), warga Desa Sukowiyono, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi, yang identitasnya baru diketahui.

Dua lainnya yang selamat adalah Muhammad Fais (28) warga Desa Kejapanan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan dan Anton Sumartono (47) warga Desa Tegalan Pamularang, Kecamatan Lawean, Kabupaten Surakarta, Jawa Tengah.

Mujiono juga diketahui membeli racun tikus dalam jumlah yang relatif cukup banyak di salah satu toko pertanian di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.

Rentang November 2011 sampai 2012, dia membeli sampai 10 kali. Satu bungkus racun yang mereknya Temek 15G yang dibeli dengan harga Rp500,00 per bungkus. Dia membeli Rp500,00 sampai Rp3.000,00.

Berdasarkan pengakuannya, satu bungkus racun diberikan kepada satu orang. Dengan banyaknya racun yang dibeli, dimungkinkan korban juga bertambah, diduga lebih dari 15 orang.

Selain Mujianto sebagai tersangka, polisi juga menetapkan tersangka kepada Sutrisno (33), warga Kelurahan Bago, Kecamatan Nganjuk, dengan dugaan sebagai penadah barang-barang milik korban yang sebelumnya diambil Mujianto.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement