REPUBLIKA.CO.ID, YAOUNDE - Eksistensi gajah liar di Kamerun kian mengkhawatirkan. Permintaan terhadap gading gajah dari kawasan Asia, mendorong para pemburu membantai ratusan gajah yang hidup di Kamerun. Dalam waktu enam minggu, ada setidaknya 200 ekor gajah yang mati dibantai.
“Para pemburu bersenjata lengkap menghancurkan populasi gajah di Kamaerun,” kata Gubernur Wilayah Kamerun, Gambo Haman seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (18/2).
Haman mengatakan mayoritas pemburu berasal dari Chad dan Sudan. Mereka membantai gajah yang ada di Taman Nasional Bouba Ndjida, bagian Utara Kamerun pada musim kemarau. Para pemburu, kata Haman, membantai gajah karena tergiur dengan harga gading di pasar internasional. "Pada bulan Januari kami menghitung 146 bangkai gajah. Dan sejak awal bulan ini kami mendapat 60 lainnya. ??Ini mungkin hanya puncak gunung es, karena beberapa yang tewas tidak bisa temukan lantaran tidak dapat diakses," tambah Haman.
Para pemburu menggunakan kuda dan memanfaatkan penduduk setempat untuk memburu gajah. Penduduk merasa senang membantu pemburu lantaran bisa mendapat imbalan daging gajah gratis dan terbebas dari aksi kawanan gajah yang merusak tanaman mereka.
Donor Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) mengatakan, skala perburuan gajah selama musim kemarau ini belum pernah terjadi sebelumnya. Populasi gajah di Kamerun menurut IFAW berkisar antara 1.000 sampai 5.000 ekor.