Jumat 17 Feb 2012 22:07 WIB

Tenggak Minuman Keras Oplosan, Empat Orang Tewas Seketika

Minuman keras
Foto: Basrul Haq/Antara
Minuman keras

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA---Empat pemuda tewas diduga usai menenggak minuman keras oplosan alkohol murni dengan minuman berenergi, setelah sebelumnya mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (17/2). "Empat orang yang meninggal dunia, satu orang kritis dan masih menjalani perawatan medis, karena meminum minuman keras oplosan," kata Kepala Satuan Narkoba, Polresta Tasikmalaya, AKP Hamzah Nasip.

Ia menerangkan korban tewas tersebut merupakan kelompok pemuda yang berbeda dan menenggak minuman keras oplosan tersebut juga ditempat yang berbeda, namun mengalami kondisi kritis dan mendapatkan perawatan medis pada waktu yang bersamaan.

Ia menjelaskan, tiga pemuda korban tewas yakni pengamen jalanan yang menenggak minuman keras oplosan secara bersamaan di kawasan Pasar Pancasila, Kecamatan Tawang, Rabu (15/2) malam.

Tiga pemuda tersebut yakni Ipin (18) warga Kampung Petir, Kelurahan Cilakang, Kecamatan Tawang, Yaman (26) warga Baleendah, Kabupaten Bandung, dan Ari (20) warga Kota Bandung.

"Mereka (tiga pemuda) selain meminum alkohol murni oplosan, juga dicampur pil dextro, hingga akhirnya kritis dan dibawa ke Rumah Sakit, namun nyawanya tidak tertolong," katanya.

Sedangkan seorang pemuda lainnya yang tewas akibat menenggak minuman keras oplosan yakni Dede Eri (22) warga Kampung Mumunggang, Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, menenggak minuman keras oplosan bersama saudaranya, Jejen Satoni (19), Rabu (15/2) malam.

"Saudaranya Dede tidak terselamatkan, tapi Jejen yang sebelumnya sempat koma beruntung bisa diselamatkan dan sekarang masih dirawat," katanya.

Kasus tersebut, kata Hamzah, oleh pihak kepolisian sedang dilakukan penyelidikan, termasuk mengungkap penjual alkohol dan obat dextro yang dibeli korban. "Kita akan kembangkan penyelidikan kasus ini, apalagi kita sedang mengawasi peredaran alkohol murni dan pil dextro yang seringkali disalahgunakan," kata Hamzah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement