Jumat 17 Feb 2012 05:27 WIB

Dahlan: Jika Adhi Karya Terlibat Kasus Nazaruddin, Tangkap Saja!

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Endah Hapsari
Dahlan Iskan/Ilustrasi
Foto: Daan/Republika
Dahlan Iskan/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- PT Adhi Karya, anak usaha BUMN perumahan dan permukiman PT Wijaya Karya, disebut-sebut terlibat dalam pemberian commitmen fee untuk perusahaan milik terdakwa kasus dugaan suap Wisma Atlet M Nazaruddin, yaitu PT Permai Grup. Menanggapi hal tersebut, Menteri BUMN Dahlan Iskan tak ingin berkomentar panjang merespon isu-isu yang berkembang. 

"Permasalahan Adhi Karya itu ranah hukum. Jika memang ada orang Adhi Karya terlibat ya tangkap saja," kata Dahlan kepada Republika usai rapat kerja di DPR, Kamis (17/2) malam. 

Sebelumnya, Nazaruddin menyebut Adhi Karya terlibat dalam pemberian commitmen fee untuk proyek Hambalang dan proyek pembangkit listrik di Kalimantan Timur.

Pemberian fee tersebut terjadi sekitar 2010. Saat itu, Adhi Karya dan Wijaya Karya mengerjakan proyek pembangunan Stadion Hambalang di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Adhi Karya menggarap sekitar 70 persen proyek, sisanya Wijaya Karya. Hal ini berarti Adhi Karya berpotensi tersangkut kasus penyelewengan uang negara.

BUMN lainnya yang terlibat kasus dengan Nazaruddin adalah PT Garuda Indonesia. Dalam kesaksian mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup Yulianis, Nazaruddin membeli beberapa saham di perusahaan penerbangan itu. Nilai totalnya mencapai Rp 300,8 miliar.

Pembelian saham tersebut, kata Yulianis, menggunakan keuntungan yang diperoleh Permai Grup dari proyek-proyek pemerintah. Menurutnya, pada 2010, Permai Grup memperoleh keuntungan sekitar Rp 200 miliar dari proyek senilai Rp 600 miliar. Uang itu digunakan oleh lima anak perusahaan Permai Grup untuk membeli saham Garuda.

Menanggapi hal kedua ini, Dahlan tak mau ambil pusing. Baginya, hal tersebut tak ada hubungannya dengan Garuda. Sebab, satu hal yang wajar jika Garuda melakukan jual beli saham. Semua perusahaan memiliki akses membeli beberapa saham di Garuda.

 

Apalagi, proses penjualan saham sepenuhnya ditangani penjamin emisi. "Itu yang saya bilang uang jin dimakan setan. Garuda jual saham perdananya dan sudah laku, ya sudah sampai di situ," kata Dahlan sembari berlalu memasuki mobilnya pulang dari DPR

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement