Kamis 16 Feb 2012 08:17 WIB

RI Bangun 16 Gedung Asrama Mahasiswa di Universitas Al Azhar Mesir

Satu sudut di kompleks Al Azhar, Mesir
Foto: LATIMES
Satu sudut di kompleks Al Azhar, Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Rektor Universitas Al Azhar, Prof Dr Osama Al Abed dan Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi meletakkan batu pertama asrama mahasiswa bantuan Pemerintah Indonesia, Rabu (15/2) petang.

Peletakan batu pertama secara simbolis dan penandatanganan nota persepahaman (MoU) pembangunan Asrama itu berlangsung di kompleks baru Universitas Al Azhar di Distrik Madinat Nasr, Kairo Timur.

Dalam sambutannya, Rektor Al Azhar menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas perhatiannya mewujudkan asrama mahasiswa tersebut.

"Bantuan pembangunan asrama ini sangat bermakna. Al Azhar berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Indonesia yang turut membantu memecahkan salah satu masalah yang dihadapi Al Azhar," kata Al Abed.

Menyinggung misi utama Al Azhar, Prof Abed menjelaskan, para ulama Al Azhar mengemban amanat penting, yakni mengajarkan semua empat mazhab Sunni - Syafii, Maliki, Abu Hanifah dan Hambali - dengan menekankan sikap toleran.

Sementara itu, Dubes Nurfaizi dalam sambutannya menyampaikan salam dan terima kasih dari pemerintah Indonesia kepada pimpinan dan segenap jajaran Al Azhar yang mendidik putra-putri Indonesia.

"Para Ulama Al Azhar telah menanamkan pendidikan agama dan sikap toleransi kepada mahasiswa dan mahasiswi Indonesia yang sangat diharapkan Indonesia," katanya.

Mantan Kapolda Metro Jaya yang baru satu bulan memulai tugas diplomatiknya di negeri Piramida itu mengemukakan, pembangunan asrama ini juga sebagai wujud kecintaan rakyat Indonesia terhadap Al Azhar.

Penasehat Syeikh Agung Al Azhar, Prof Dr Abdul Dayem Nusair, dalam sambutannya menjelaskan bahwa pembangunan asrama mahasiswa bantuan asing di kompleks Al Azhar ini merupakan pertama kali dalam sejarah Al Azhar.

"Indonesia tercatat sebagai negara asing pertama memberikan dana bantuan pembangunan asrama di kampus Al Azhar," kata Prof Nusair, mewakili Syeikh Agung Al Azhar, Prof Dr Ahmed Al Tayeb.

Indonesia merencanakan akan membangun 18 gedung asrama di kompleks Al Azhar tersebut dengan nilai total berkisar Rp 145 miliar. Tahap awal untuk tahun 2012 ini akan dibangun dua gedung senilai Rp 19 miliar, terdiri atas Rp 14 miliar bantuan dari Kementerian Agama dan Rp5 miliar dari pemerintah daerah Sumatera Utara. Adapun dana untuk 16 gedung lagi sedang diusahakan.

Pembangunan asrama tersebut dikelola langsung oleh pihak Al Azhar. Setiap gedung berkapasistas 340 mahasiswa, yang akan menampung 50 persen mahasiswa Indoneia dan 50 persen lagi diisi mahasiswa Mesir dan mahasiswa asing lainnya.

Wakil Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Muhammad Syukran, menyambut hangat pembangunan asrama tersebut.

"Pengadaan asrama ini sangat dibutuhkan mahasiswa karena harga sewa rumah di Mesir semakin mahal. Diharapkan dengan asrama ini dapat memacu prestasi mahasiswa," katanya.

Menurut data KBRI, jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Al Azhar saat ini berkisar 2.600 orang.Hadir dalam acara peletakan batu pertama itu para dekan fakultas Al Azhar, kalangan mahasiswa dan para staf KBRI Kairo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement