Jumat 10 Feb 2012 23:59 WIB

Napi Rawan Kabur, Polda Metro Evaluasi Sistem Pengamanan Rutan Polsek

Rutan, ilustrasi
Rutan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pimpinan Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mengevakuasi sistem pengamanan rumah tahanan (rutan) di seluruh kantor kepolisian wilayah setingkat polsek, termasuk jumlah penjaga. "Ini (pengamanan rutan) akan kami evaluasi mana yang harus diperbaiki," kata Kepala Polda (Kapolda) Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Untung S. Rajab.

Untung mengatakan bahwa langkah selanjutnya Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Metro Jaya akan membentuk tim khusus dari berbagai unsur guna memeriksa sistem pengamanan rutan.

Untung menuturkan tim khusus pemeriksa sistem pengamanan rutan akan mengevaluasi polsek yang kekurangan personel jaga. "Misalnya, di polsek ada satu orang penjaga tahanan yang bertugas selama 12 jam, itu 'kan tidak mungkin, dan kami harus evaluasi," ujar Untung.

Mantan Kapolda Jawa Timur itu mengakui bahwa Polda Metro Jaya kekurangan personel sekitar 10 ribu orang dari jumlah total yang saat ini bertugas mencapai 29 ribu personel.

Saat ini, perbandingan satu anggota polisi menjaga 500 orang masyarakat di Polda Metro Jaya sehingga Untung menganggap hal tersebut tidak akan efektif melakukan pengamanan.

Sebelumnya, sebanyak 12 orang tahanan melarikan diri dari Rutan Polsek Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (7/2) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Petugas kepolisian berhasil menangkap seluruh tahanan yang melarikan diri, termasuk seorang tahanan yang diduga menjadi "otak" pelarian para tahanan, serta seorang istri tahanan bernama Resty yang diduga menyelundupkan gergaji.

Untung menegaskan bahwa petugas jaga maupun pimpinan Polsek Cempaka Putih akan dijatuhkan sanksi, apabila ditemukan ada indikasi kelalaian terkait tahanan melarikan diri.

Namun, Kapolda Metro Jaya mengapresiasi kerja keras anggota yang berhasil menangkap seluruh tahanan kabur dalam kurun waktu lima hari setelah peristiwa tahanan melarikan diri. "Waktu itu begitu hilang, saya beri waktu satu minggu. Ternyata lima hari tertangkap semua," tutur Untung.

Polda Metro Jaya juga berencana memasang kamera tersembunyi di setiap rutan polsek dengan memasukkan pada anggaran belanja.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement