Kamis 09 Feb 2012 08:26 WIB

Ironis, Hutan Jambi Menyusut Hingga 50 Persen

Penyusutan luas hutan akibat penggundulan dan konversi. (ilustrasi)
Penyusutan luas hutan akibat penggundulan dan konversi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - Selama kurun waktu lima tahun terakhir luas hutan di Provinsi Jambi menyusut drastis hingga satu juta hektar. Ironisnya, luas hutan Jambi diketahui mencapai 2,1 juta hektar.

Salah seorang anggota Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Jambi, Robert Aritonang mengatakan, penyusutan hutan tersebut diperoleh berdasarkan penelitian dengan menggunakan analisa satelit belum lama ini.

"Berdasarkan data di Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jambi tercatat luas hutan di Jambi mencapai 2,1 juta hektar. Hanya saja luasan tersebut termasuk kawasan hutan yang sudah dikonversi, artinya fungsi hutan sebenarnya sudah hilang karena sudah ada izin pengolahannya," ujarnya, Kamis (9/2).

Konversi hutan secara berlebihan, kata dia, menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya pemanasan global, selain beberapa penyebab lainnya.

Menurut dia, berdasarkan hasil penelitian para pemerhati lingkungan tingkat dunia, degradasi lahan khususnya hutan menjadi penyumbang utama pemanasan global dan meningkatnya emisi energi tingkat dunia.

Disamping masalah degradasi hutan, beberapa penyebab lain adalah meningkatnya sistem transportasi dan penggunaan pembangkit listrik dimana masing-masing menyumbang antara 14-24 persen tingkat pemanasan global.

"Sementara jika dikategorikan secara global, Amerika Serikat adalah penyumbang terbesar pemanasan global yakni mencapai 19 persen. Untuk Indonesia lebih didominasi oleh degradasi hutan yakni mencapai sembilan persen," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dampak dari pemanasan global sudah sangat terasa. Khusus di Provinsi Jambi, selama kurun waktu lima tahun terakhir sepanjang kawasan di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari selalu menjadi langganan banjir tahunan.

"Bahkan kondisi itu beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan tingkat keparahannya," katanya.

Menurut dia, diperlukan ketegasan politik pemerintah kepada pihak pihak yang berkepentingan, baik masyarakat maupun perusahaan. Robert menyarankan, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah adanya intensifikasi dan pembatasan lahan. Mengingat, salah satu penyebab adanya degradasi hutan adalah perubahan fungsi kawasan untuk dijadikan komoditi lain baik perkebunan maupun pertanian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement