REPUBLIKA.CO.ID, BUKIT TINGGI - Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat kembali meletus yang disertai semburan abu vulkanik, Kamis (2/2) sekitar pukul 17.30 WIB.

Semburan abu vulkanik dari gunung setinggi 2.891 meter dari permukaan laut itu mengarah ke utara gunung. Diperkirakan abu vulkanik menghujani sebagian kawasan di Kabupaten Tanahdatar.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi Suparmo menyebutkan, abu vulkanik yang disemburkan gunung diperkirakan setinggi 300-500 meter dari permukaan gunung.

"Semburan abu vulkanik gunung berlangsung sekitar 10 menit. Abu hanya tipis sehingga tidak begitu membahayakan kesehatan," kata dia.

Suparmo mengatakan, sejak statusnya ditingkatkan dari aktif normal menjadi waspada level II pada 3 Agustus 2011, gunung itu hampir setiap hari meletus dan menyemburkan abu vulkanik.

"Gunung Marapi masih mengeluarkan letusan dan gempa sehingga masyarakat diharapkan mematuhi larangan untuk tidak mendaki pucak gunung sampai sejauh 3 kilometer," katanya.

Salah satu gunung aktif di Provinsi Sumbar itu mengalami peningkatan aktivitas sejak 3 Agustus 2011. Atas peningkatan tersebut, status gunung langsung dinaikkan dari aktif normal menjadi waspada level II sampai sekarang.

Saat terjadinya peningkatan aktivitas pada 3 Agustus 2011 itu, gunung sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang setinggi 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah di Sumbar seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman, dan Padangpanjang.

Gunung Marapi terakhir kali meletus pada 2005. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumbar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika