Kamis 02 Feb 2012 11:39 WIB

Kearifan Lokal Menjadi Andalan Hadapi Bencana Alam

Rep: indah wulandari/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Jadi tuan rumah pertemuan menteri-menteri Asia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana andalkan kearifan lokal untuk mengurangi risiko bencana. Indonesia punya program lokal unggulan melalui desa tangguh.

"Karena Indonesia dikategorikan advance dalam penanggulangan risiko bencana, kita ditunjuk menjadi tuan rumah konferensi menteri untuk pengurangan bencana 22-25 Oktober mendatang,"jelas Kepala BNPB Syamsul Maarif, Kamis (3/2).

Konferensi yang bakal dihadiri peserta dari 62 negara ini digelar di Yogyakarta. Fokus pembahasan tentang pengutamaan kapasitas lokal untuk mengurangi resiko bencana. Pasalnya, kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat dianggap bisa membantu mengurangi resiko awal akibat bencana.

Percepatan informasi serta tindakan darurat pun lebih fleksibel dilakukan dalam komunitas masyarakat. "Kearifan lokal ditandai sifat gotong royong serta menghindari konflik,"ujar Syamsul.

Mengadaptasi itu, BNPB menyertakan partisipasi para relawan dari lembaga swadaya masyarakat. Sekitar 10 ribu relawan dengan bervariasi kemampuan di bidang logistik, evakuasi hingga trauma disebar ke seluruh wilayah rawan bencana.

Pemerintah juga memulainya dengan membentuk desa tangguh. Salah satunya telah dibentuk di Sumatera Barat. Para penduduk bekerja sama membangun shelter yang berfungsi sebagai penampungan kala bencana datang.

Uniknya, shelter itu berdiri di ketinggian 15 meter dan berlokasi di pusat kegiatan masyarakat sekitar seperti masjid dan sekolah. "Intinya living with harmony dan rancangan shelter untuk mengantisipasi jika gelombang tsunami 10 meter menerpa,"terang Syamsul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement