Selasa 10 Jan 2012 14:07 WIB

Kemenkes Bentuk Tim Penanganan Flu Burung

Rep: Esthi Maharani/ Red: Didi Purwadi
Seorang warga Sunter memakai masker setelah seorang pemuda berinisial PDY meninggal dunia akibat terjangkit flu burung di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (9/1).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Seorang warga Sunter memakai masker setelah seorang pemuda berinisial PDY meninggal dunia akibat terjangkit flu burung di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Meski belum mengkonfirmasi adanya kasus flu burung di wilayah Jakarta Utara, Kementerian Kesehatan mengaku sudah membentuk tim untuk menangani kasus flu burung yang kembali merebak. Wakil Menteri Kesehatan, Ali Gufron Mukti, mengatakan pihaknya melakukan penanganan yang lebih profesional untuk kasus tersebut.

Pihaknya sudah melakukan langkah antisipatif agar flu burung tidak menular ke beberapa orang atau beberapa tempat. ”Kita dengan tim-tim yang sudah ditunjuk bergerak lebih efektif dan efisien untuk menangani flu burung,” katanya saat ditemui, Selasa (10/1).

Menurutnya, masyarakat harus peduli dengan melakukan pencegahan sejak dini. Ini agar flu burung tidak mewabah. 

Ali juga mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk menangani dan mencegah agar flu burung tidak menjalar ke orang lain dan daerah lain. ''Sumber-sumber penularan kita upayakan untuk ditangani. Nah, kalau sudah kena, rumah sakit sudah kita siapkan,'' katanya.

Kasus flu burung kembali menyerang warga Jakarta. PDY, warga Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara meninggal pada 7 Januari lalu karena virus tersebut. Hal ini sudah ditegaskan oleh Kepada Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, yang menyatakan PDY meninggal karena suspect flu burung.

Sebelum meninggal, korban sempat mengalami demam dengan kondisi suhu badan panas tinggi pada malam pergantian tahun baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement