REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan hari antikorupsi yang akan dilakukan pada Jumat (9/12) di Semarang esok hendaknya dijauhkan dari pembicaraan yang basa-basi. Perlu ada hasil optimal sehingga pencegahan dan penindakan korupsi benar-benar terealisasi.
"Saya ingin hari antikorupsi sedunia yang hendak kita lakukan di Semarang nanti dijauhkan dari suasana protokoler. saya ingin betul-betul kita bicara yang kongkret dan tajam," tegas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menerima laporan panitia pelaksaan hari antikorupsi di Kantor Presiden, Senin (5/12).
Menurut SBY persoalan korupsi bukan hanya sekedar peringatan. Tapi bagaimana upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, memotret apa yang telah dilakukan oleh pemerintah dan para penegak hukum baik apa yang telah dihasilkan ataupun belum. Termasuk merencanakan prioritas-prioritas ke depan.
Untuk itu, SBY berharap agar KPK, Kejaksaan, Kepolisian maupun Kemenkumham dapat terus mengkonsolidasikan pekerjaannya. Kemudian laporkan hasilnya kepada rakyat. "Ssampaikan kepada publik pada 9 Desember nanti," terangnya.