Senin 05 Dec 2011 14:43 WIB

Kontras Laporkan Penyiksaan Terhadap 'Presiden Papua Barat'

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menemui petinggi Polri untuk melaporkan tindak kekerasan yang dilakukan polisi di Papua. Salah satunya laporan penyiksaan terhadap Forkorus Yaboisembut, yang terpilih sebagai Presiden Papua Barat dalam Kongres Rakyat Papua III.

"Ada catatan tentang penyiksaan terhadap Forkorus yang diangkat sebagai Presiden dalam kongres itu," kata Koordinator Kontras, Haris Azhar, yang ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/12).

Haris menambahkan pertemuannya dengan petinggi Polri untuk menyampaikan beberapa temuan Kontras terkait kekerasan yang terjadi di Papua, khususnya mengenai pembubaran Kongres Rakyat Papua III. Ia menjelaskan penyiksaan terhadap Forkorus terjadi lima menit setelah penangkapannya.

Forkorus ditangkap menggunakan mobil baracuda menuju Polda Papua. Forkorus ditaruh di lantai mobil dengan todongan senjata api laras panjang milik polisi di belakangnya. Hal itu merupakan pengakuan dari Forkorus kepada Kontras.

"Ada perlakuan tidak baik terhadap orang-orang yang ditahan selama beberapa jam sampai harus bermalam ditempatkan di lapangan teknis di Mapolda Papua lalu tidak diberi makan," papar Haris.

Kongres Rakyat Papua III dilaksanakan di Lapangan Zakeus, Abepura, Jayapura, pada 17-19 Oktober 2011. Pada hari terakhir, polisi terpaksa membubarkan acara kongres karena ada pengibaran bendera Bintang Kejora dan deklarasi negara merdeka Papua Barat dengan Presiden Forkorus Yaboisembut dan Edison G Waromi sebagai Perdana Menteri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement