Senin 05 Dec 2011 14:27 WIB

Setelah Disandera dan Dianiaya Massa, Polisi Itu Hembuskan Nafas Terakhir

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bripda Ridwan Napitupulu adalah satu dari dua orang polisi yang dihadang dan disandera, serta mengalami luka parah di bagian wajah dan pinggang akibat terkena anak panah saat penyerangan di Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, pada 1 Desember 2011 lalu.

Setelah dirawat beberapa hari, Ridwan menghembuskan nafas terakhir pada Senin (5/12) pukul 00.35 WIT. "Anggota Polri Bripda Ridwan Napitupulu telah meninggal dunia hari ini pukul 00.35 WIT," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Boy Rafli Amar, dalam pesan singkat kepada Republika, Senin (5/12).

Boy menambahkan Bripda Ridwan Napitupulu merupakan korban penyerangan yang dilakukan 15 orang pada 1 desember 2011 lalu. Ridwan dan rekannya, Bripka Dian Budi Santosa akan melakukan pengecekan terhadap pengibaran bendera Bintang Kejora di Nimbokrang.

Dian Budi berhasil menyelamatkan diri, namun Ridwan disandera dan menjadi bulan-bulanan massa yang membawa parang dan panah. Setelah diselamatkan polisi lainnya, Ridwan langsung dibawa ke RS Youwari, Sentani, Papua.

Namun, karena lukanya yang sangat parah, Ridwan pun meninggal dunia pada Senin (5/12) ini. "Jenazah akan diberangkatkan dari Jayapura ke Medan siang ini pukul 12.20 WIT dengan pesawat Garuda," tambah Boy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement