REPUBLIKA, JAYAPURA-- Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyerukan kepada seluruh warga di Papua agar tidak cepat terprovokasi. Ini terkait berbagai informasi yang beredar melalui pesan pendek telepon seluler yang mengabarkan 1 Desember 2011 sebagai hari kemerdekaan bangsa Papua Barat.
"Saya minta kepada warga yang ada di seluruh Tanah Papua untuk tidak cepat terpengaruh dengan kemunculan sejumlah isu-isu negatif lainnya akhir-akhir ini," kata ketua I KNPB, Mako Tabuni ketika ditemani oleh moderator KNPB Alberth Wanimbo saat memberikan keterangan pers di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Menurut dia, kemunculan sejumlah informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan tersebut merupakan tindakan yang tidak terpuji dari oknum-oknum tertentu untuk memecah belah persatuan dan kesatuan serta kerharmonisan yang telah tercipta selama ini di wilayah itu.
"Kemarin ketua umum KNPB, Buhtar Tabuni telah mengatakan agar kita, warga Papua tidak membuat suatu gerakan tambahan pada 1 Desember nanti, jika hal itu dilakukan maka akan berhadapan dengan aparat keamanan," katanya.
Mako Tabuni, menegaskan yang dimaksudkan dengan membuat gerakan tambahan adalah tidak mengibarkan bendera Bintang Kejora (BK) pada 1 Desember nanti.
Karena BK bukanlah bendera biasa atau kain yang hanya dikibarkan lalu ditinggalkan dan tidak dipertanggungjawabkan.
"Siapa saja dia, orang Papua sekalipun yang membuat gerakan tambahan (kibarkan BK) berarti dialah yang harus bertanggung jawab kepada aparat keamanan. Dan dia jugalah yang mengorbankan warga Papua," katanya dengan tegas.