REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin dan wakilnya Denny Indrayana , Rabu (16/11), melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta.
Kedua pejabat tinggi negara itu tidak menemukan adanya praktik menyimpang di rutan tersebut seperti yang terekam dalam video milik mantan narapidana Syarifudin S Pane. “Kita sudah lihat sendiri, tidak ada di sini aktivitas seperti yang ditunjukkan video itu,” kata Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana usai melakukan sidak.
Menurut Denny, rekaman yang Syarifudin itu dilakukan pada 2008 silam. Saat ini, praktik itu tidak ada lagi di LP Salemba. "Memang tanpa menafikkan adanya apa yang disampaikan Syarifudin, kejadian itu kan pada 2008," ujarnya.
Denny mengatakan, pihaknya sedang melakukan pemetaan untuk mengatasi masalah Rutan Salemba dan rutan lainnya yang sudah kelebihan kapasitas. Mereka sedang mengkaji apakah mungkin memindahkan para napi ke tempat lainnya yangtidak terlalu penuh.
Syarifudin sendiri hadir usai acara sidak itu. Ia sempat bertemu dengan Amir Syamsuddin dan Denny Indrayana. Mereka kemudian melakukan pembicaraan yang berlangsung sekitar lima menit. Usai pertemuan, Amir dan Denny tidak memberikan keterangan kepada wartawan. Namun, Syarifuddin sempat memberikan keterangan.
Menurutnya, ia kecewa dengan pernyataan menteri dan wakilnya yang menyatakan tidak ada aktivitas seperti yang ditunjukkan dalam videonya. Hal tersebut, jelas sangat tidak mungkin diketemukan oleh dua orang pejabat itu. “Ya gak mungkinlah kalau mereka menemukan aktivitas seperti dalam video saya saat sidak, mau bunuh diri mereka,” kata Syarifuddin.
Ia sangat yakin bahwa aktifitas seperti dalam video itu masih ada hingga saat ini. Karena, hingga saat ini ia masih suka berhubungan dengan rekan narapidana yang masih ditahan. Selain itu, terakhir kali ia mengunjungi Rutan Salemba sekitar tiga bulan lalu, ia masih menemukan blok-blok dalam rutan yang digunakan untuk berjudi.