REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Ada beberapa syarat yang dibutuhkan untuk menjadi calon ketua Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Kemandirian yang didukung dengan jaringan organisasi hingga ke daerah menjadi poin penting untuk memajukan dan menyatukan KNPI. Ini diungkapkan Sekjen Generasi Muda Warga Jaya Indonesia, Chaerul Razak di Jakarta, Kamis (27/10).
Menurutnya, hajat KNPI yang akan berlangsung hingga Jumat (28/10) adalah momentum untuk mengembalikan KNPI sebagai garda depan bagi pemuda Indonesia. Saat ini agenda utama yang perlu segera diperbaiki dari organisasi kepemudaan menghilangkan dualisme yang terjadi di dalam tubuh KNPI.
Langkah yang harus ditempuh ketua umum KNPI terpilih adalah memberdayakan organisasi kepemudaan di daerah dengan kemandirian. Dengan begitu, organisasi di daerah dapat menjadi motor pergerakan pemuda. “Salah satunya mengoptimalkan kebijakan pemerintah yang berpihak kepada masyarakat pedesaan. Nah, peran organisasi kepemudaan di daerah harus dapat diaktif untuk mewujudkan kemandirin,’’ ujar Chaerul.
Menurutnya, ketum KNPI terpilih harus dapat membawa organisasi kepemudaan sebagai wadah para pemuda untuk mendidik dirinya belajar menjadi entrepreneur hingga membuat jaringan yang kuat tanpa harus menempuh jalur pendidikan formal. Selain itu dapat melakukan pendekatan fungsional. ‘’Pada dasarnya pemuda itu memiliki potensi yang sama, mereka harus dijadikan sebagai aktor, juga subjek dalam pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemuda juga harus digiring untuk memiliki gagasan, karena gagasan itu merupakan istrumen yang sangat menentukan keberhasilannya dalam masayarakat dan bagi keberhasil organisasi jika dia menjadi pengurus,’’ paparnya.
Untuk mengoptimalkan organisasi dan peran pemuda di pedesaan tersebut dibutuhkan calon ketum yang memiliki jaringan hingga di daerah. Calon ketua KNPI tidak cukup hanya dengan bekal pengalaman di organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan. ‘’Calon ketum yang memiliki visi hingga ke tingkat desa ini yang dibutuhkan KNPI saat ini. Sosok yang dapat menyatukan semua kekuatan pemuda untuk maju,’’ tegasnya. Selain itu, banyak calon ketum yang beredar di bursa pemilihan tidak memiliki kemandirian dalam berorganisasi dan minim di tingkat akademisi. Tanpa kemandirian dari figur ketua, KNPI akan kembali terjebak dalam paradigma politik praktis. ‘’Figur yang memiliki kemandirian, jaringan hingga ke daerah dan berjiwa entrepreneur yang paling tepat memimpin KNPI,’’ katanya.
Sementara Taufan E.N. Rotorasiko, calon ketum KNPI, yang juga Ketua Umum Karang Taruna, bertekad untuk kembali mempersatukan KNPI. Selain bertekad memberdayakan kepemimpinan pemuda di daerah, Taufan juga siap membangun komunikasi yang harmonis antar organisasi kepemudaan.
"Saya terpanggil untuk terjun di KNPI bukan untuk mencari jabatan. Saya ingin teman-teman bersatu. Banyak hal yang bisa dilakukan kalau kita bersatu," kata Taufan, yang juga Presiden Direktur PT Bakrie Communication itu. Ketua Umum Karang Taruna Seluruh Indonesia ini juga meminta semua kandidat untuk tidak melakukan black campaigne dan apalagi fitnah. Taufan pun berharap Kongres KNPI ini tidak melahirkan perpecahan baru. "Mari kita bersatu dan bersikap jernih. Saya ingin merubah citra pemuda sekarang ini," demikian Taufan.