REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Meski pemerintah brencana untuk membangun empat pelabuhan baru demi mempercepat keterhubungan nasional, Managing Director PT Nusantara Infrastruktur Tbk, Bernardus Djonoputro mengatakan, membahas pelabuhan internasional di Indonesia, sebenarnya sesuatu yang agak terlambat.
Ia menilai bahasan dan rencana itu sudah seharusnya diimplementsikan sejak dulu agar bisa bersaing dengan Singapura. "Dulu, Indonesia pernah berjaya di sektor ini, tetapi kini sudah tertinggal jauh," ujarnya. Indonesia sendiri memiliki tidak kurang dari 200 pelabuhan, akan tetapi pelabuhan bertaraf internasionalnya masih sedikit.
"Karena itu, peluang investasi di sektor ini akan sangat terbuka lebar dan ceruk pasarnya luar biasa," katanya. Bernardus menambahkan, keberadaan pelabuhan internasional akan membuat ekspor dan impor meningkat.
Tak hanya itu, imbuhnya, pelabuhan internasional tentu kan mendukung perekonomian lokal di sekitar pelabuhan. "Pertumbuhan industri perhubungan laut berpotensi tumbuh 15-20 persen per tahun dari 300 miliar dolar AS menjadi 750 miliar dolar AS pada 2015," kata Bernardus.