Rabu 26 Oct 2011 18:30 WIB

Stok Menipis Akibat Banjir, Toko Sembako Thailand Terapkan Jatah Belanja

Rep: Ditto Papilanda/ Reuters/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Tentara Thailand melakukan eakuasi dengan perahu karet membawa korban banjir ibu kota Bangkok
Foto: AP Photo
Tentara Thailand melakukan eakuasi dengan perahu karet membawa korban banjir ibu kota Bangkok

BANGKOK - Kebutuhan akan bahan makanan, tetapi tidak diikuti oleh penambahan stok baru membuat para pemilik toko sembako di Thailand mulai memberlakukan penjatahan pembelian kepada para pembeli yang juga korban banjir. Sementara banjir belum ada tanda menyurut dan merendam kota.

Warga Thailand di berbagai kota, termasuk Bangkok, mulai menyerbu toko-toko sembako untuk menimbun makanan dan kebutuhan lainnya. Pasalnya banjir diperediksi masih mengancam untuk berminggu-minggu mendatang.

Kepanikan warga salah satunya dijumpai di pusat perbelanjaan yang dioperasikan Big C Supercenter Pcl. Pengelola jaringan supermarket itu pun memberlakukan pengetatan berupa satu paket beras dan satu nampan telur untuk satu pembeli. Kertas toilet bahkan ikut dijatah.

Pasar swalayan telah kehabisan air kemasan, hanya merek air kemasan berharga mahal yang tersedia. Kondisi itu memercikan kekhawatiran kepada penduduk yang terkena banjir karena hanya memiliki pasokan sembako yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan mereka dan keluarga.

Keluhan mulai berdatangan atas penurunan kualitas air bersih, terutama dari air keran yang biasa diminum langsung oleh warga. Otoritas perusahaan daerah air minum Metropolitin mengatakan, banjir telah memasuki saluran air baku yang digunakan untuk pasokan air ke rumah-rumah warga. Mereka berusaha memurnikan air baku yang tercemar dengan bahan kimia.

Banjir yang melanda timur laut dan tengah Thailand telah menelan korban jiwa hingga 373 orang sejak pertengahan Juli dan mengganggu aktivitas hampir 2,5 juta penduduknya, dengan lebih dari 113 ribu warga berada di pengungsian dan 720 ribu orang lainnya membutuhkan perawatan kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement