REPUBLIKA.CO.ID, PADANG – Wakil Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah, menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Padang terus mendorong kampus dan organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi negeri dan swasta untuk membentuk satuan tugas (satgas) anti-narkoba guna mengantisipasi peredaran gelap barang terlarang itu.
"Kasus-kasus peredaran gelap narkoba di Kota Padang masih mengkhawatirkan karena korbannya juga dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Karena itu satgas agar terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan pihak kepolisan dan Badan Narkotika Kota (BNK) Padang," katanya di Padang, Kamis (13/10).
Berbicara di hadapan ratusan mahasiswa baru STIE-KBP Padang dalam rangkaian sosialisasi penyalahgunaan narkoba Mahyeldi mengatakan, pengendalian dan pengawasan oleh satgas anti-narkoba di kampus sangat penting.
Melalui satgas, menurut dia, mahasiswa dapat disadarkan untuk tidak terpengaruh mengonsumsi barang-barang haram itu. "Apalagi jika mahasiswa berperan aktif memberikan informasi ketika ada oknum mahasiswa yang mengonsumsi narkoba, maka akan mempermudah dan mempercepat pemberantasan narkoba di lingkungan mahasiswa," katanya.
Menurut Ketua BNK Padang ini, permasalahan narkoba adalah permasalahan bangsa. Karena itu, seluruh komponen bangsa termasuk mahasiswa harus terlibat dan ikut bertanggung jawab dalam memberantas penyalahgunaan narkoba.
Peran aktif mahasiswa, lanjutnya, bisa dimulai dengan tanggung jawab pada diri sendiri. "Jika sayang pada dirinya pasti dia tidak mau merusak dirinya dengan mengkonsumsi narkoba. Selain itu peduli terhadap lingkungan, keluarga, tempat tinggal, hingga lingkungan kampus sendiri," ujarnya.
Bersamaan dengan itu, Pemkot Padang juga menggencarkan penyuluhan ke sekolah, kampus dan kelompok-kelompok masyarakat yang tersebar di 104 kelurahan dan 11 kecamatan.