REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Gempa berkekuatan 6,8 SR yang mengguncang Bali pada pukul 11.16 WITA, Kamis (13/10), dirasakan rombongan wartawa peliput balap sepeda Tour de Indonesia. Gempa sempat membuat para wartawan yang menginap di Hotel Fave Jl Teuku Umar no 175-179 Denpasar panik.

"Kami tengah berkemas, bersiap menuju bandara untuk kembali ke Jakarta. Sebagian masih di kamar dan sebagian lain sudah berada di mobil. Semua dibuat kaget dengan gempa tadi," kata Tya Marenka, wartawan harian Koran Jakarta.

Tya mengaku sedang berbincang di kamar bersama beberapa rekan wartawan lain. Ia merasakan goncangan pertama yang tidak begitu kuat. Selang berapa detik terjadi goncangan kedua. Barulah pada goncangan ketiga ia menyadari terjadi gempa cukup kuat.

"Semuanya berlangsung sekitar satu menit. Goncangan ketiga paling kuat dan diiringi suara gemuruh. Teman-teman yang sudah di mobil juga merasakan kendaraan mereka oleng," kata dia.

Saat keluar menuju area parkir, ia menyaksikan Rumah Sakit Kasih Ibu yang terletak tak jauh dari Hotel Fave mengalami kerusakan. Sejumlah genteng di beberapa bagian bagunan berjatuhan. "Saya hanya mengetahui seorang ibu terluka akibat terkena genteng rumah sakit yang jatuh," kata Tya.

Beberapa warga setempat yang sempat ditanyai Tya mengatakan ini merupakan gempa terbesar. Tahun lalu pernah terjadi gempa namun dengan efek goncangan tidak begitu besar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika