REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membatalkan secara mendadak kunjungannya ke Kabupaten Belitung untuk membuka puncak Acara Sail Wakatobi-Belitung.
Pembatalan itu dilakukan karena SBY ingin lebih konsentrasi menuntaskan perombakan kabinet.
Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengatakan kunjungan Presiden ke acara Sail Wakatobi-Belitung dialihkan ke Wapres. Meski demikian, acara puncak tersebut tetap akan berjalan sebagaimana mestinya.
Alasan utama pembatalan tersebut karena Presiden lebih ingin berkonsentrasi menuntaskan reshuffle kabinet. "Presiden ingin berkonsentrasi menuntaskan reshuffle kabinet," ujar Julian kepada wartawan di gedung Bina Graha, Selasa (11/10).
Namun, Julian mengaku belum mengetahui agenda resmi Presiden pada Rabu (12/10) sampai Kamis (13/10) esok. "Ada hal penting yang harus segera Presiden selesaikan. Reshuffle jelas membutuhkan waktu berkonsentrasi," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, kata Julian, dalam beberapa waktu terakhir ini muncul berbagai macam informasi yang menuai kontroversi. Informasi tersebut yakni beredarnya nama-nama kabinet hasil reshuffle yang seolah-olah berasal dari Istana. Padahal berita itu tidak benar sama sekali dan telah dibantah oleh Presiden.
Julian berharap penyelenggara atau masyarakat yang terlibat dalam Sail Wakatobi-Belitung sekiranya dapat memahami keputusan Presiden. Apalagi Presiden melimpahkan pembukaan acara tersebut kepada Wakil Presiden Boediono. "Saya kira mereka bisa memahami itu," ujarnya.
Presiden rencananya akan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Belitung Rabu (12/10) sampai Kamis (13/10). Presiden dijadwalkan akan membuka puncak acara Sail Wakatobi-Belitung pada Kamis (13/10). Sampai dengan Selasa (12/10) siang, Biro Istana Kepresiden masih memastikan kehadiran Presiden esok di Belitung. Namun sorenya Biro Pers menghubungi wartawan kembali dan mendadak memberitahukan ketidakberangkatan Presiden SBY ke Belitung.
Sail Wakatobi-Belitung merupakan even kebaharian nasional untuk menarik investor menanamkan investasinya di daerah itu. Agenda tersebut adalah ajang untuk mengenalkan pariwisata Indonesia tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar ngeri.