REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pelaksanaan program Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Jawa Timur hingga saat ini masih terkendala alat.
Sebanyak 12 kabupaten/kota di Jatim yang akan menjadi sasaran ujicoba, kekurangan alat pembuatan e-KTP. Setiap kecamatan di 12 kabupaten/kota baru mendapatkan satu paket alat pembuatan e-KTP. Perlengkapan tersebut terdiri dari peralatan sidik jari dan iris mata.
Kedua belas daerah yang telah mendapatkan alat tersebut yakni Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Batu, Kota Blitar, Kota Surabaya, Kabupaten Sampang, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pemekasan, dan Kabupaten Sidoarjo.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk), Jawa Timur, Hari Soegiri, satu paket alat e-KTP tersebut tidak cukup. Pasalnya, satu paket alat e-KTP hanya mampu menampung data dari 15 ribu penduduk. "Dengan satu alat itu kita belum siap, karena penduduk satu kecamatan ada yang lebih dari 15 ribu jiwa sehingga alat masih perlu ditambah," ujarnya, Selasa (20/9).
Penambahan alat e-KTP diakuinya telah dikoordinasikan dengan pemerintah pusat. Namun ternyata alat e-KTP dari pemerintah pusat belum siap. "Kita sudah meminta alat ke pemerintah pusat, ternyata alatnya masih belum siap karena harus didatangkan dari luar negeri," ungkapnya.
Selain harus menunggu impor alat, Soegiri mengatakan berdasarkan jawaban pemerintah pusat, ujicoba e-KTP masih akan diberlakukan untuk wilayah Jakarta. Jika alat telah datang dan uji coba berhasil, maka e-KTP baru dilaksanakan di 167 kabupaten/kota di Indonesia. "Kalau untuk Jatim yang jelas belum siap dari segi peralatan," tandasnya.
Sementara itu, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, menyatakan pihaknya telah menerima paket alat pembuatan e-KTP. Namun pelaksanaan e-KTP belum dapat dilakukan lantaran masih menunggu koneksi dengan pemerintah pusat. "Untuk program e-KTP, Surabaya sudah siap tapi alatnya belum bisa connect dengan pusat," ujarnya.
Pemkot Surabaya telah mempersiapkan program e-KTP sebelumnya. Dari segi pendataan warga dan petugas pembuatan e-KTP telah siap. "Cuma peralatannya saja yang belum siap," kata Risma.