Selasa 13 Sep 2011 10:35 WIB

Ada Permainan Partai Politik di Balik Kisruh Rektor UI?

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Didi Purwadi
Effendi Ghazali
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Effendi Ghazali

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Koordinator Forum Pemerhati Pendidikan di Universitas Indonesia (UI), Effendi Gazali, menampik bahwa dirinya dikatakan sebagai aktor utama penggulingan Rektor UI, Gumilar Rusliwa Somantri. Effendi justru tidak menapik adanya kemungkinan peran partai politik dalam kasus penggulingan rektor UI.

Terkait kemungkinan adanya permainan partai politik di balik kisruh UI tersebut, Effendi masih menyelidikinya. Dia pun belum bisa membuktikan siapa yang berada di belakang semua masalah tersebut.

Baginya, yang terpenting adalah Mendiknas dan Dikti turun tangan tanpa harus lama-lama. "Mereka keliru jika UI bisa disetting oleh partai politik," jelasnya.

Sementara, menurut Effendi, aksi ''Save UI'' yang digalangnya bersama sejumlah tokoh itu bukan dimaksudkan untuk menggulingkan rektor UI. Aksi tersebut semata-mata demi UI yang lebih baik

"Kami di sini tidak ada maksud untuk menggulingkan rektor UI. Saya juga merasa direndahkan disebut sebagai aktor," kata Effendi dalam orasinya di aula Fakultas Ilmu Komputer UI, Depok, yang juga dihadiri oleh beberapa dekan fakultas dan BEM UI.

 

Effendi bersama Firmanzah (Dekan FE UI), Ratna Sitompul (Dekan Fakultas Kedokteran UI), dan Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI) disebut sebagai aktor utama pada sebuah dokumen setebal 10 halaman yang memuat skenario besar penggulingan rektor UI. Effendi membenarkan sebagian besar isi pesan singkat yang terpapar dalam dokumen tersebut. Namun, semua pesan singkat tersebut diletakkan dalam konteks yang salah.

"Kami sedang menyelediki siapa yang menyadap," kata Effendi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement