Rabu 07 Sep 2011 23:30 WIB

Paspampres : Pengamanan Unjuk Rasa Munir Sesuai Prosedur

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Stevy Maradona
Aktivis pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) Sumarsih (kedua kiri) bersama sejumlah aktivis lainnya dihadang sejumlah polisi ketika berusaha mendekat ke Istana Merdeka saat menggelar aksi unjuk rasa mengenang tujuh tahun wafatnya aktivis pejuang HAM Munir di de
Foto: Antara
Aktivis pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) Sumarsih (kedua kiri) bersama sejumlah aktivis lainnya dihadang sejumlah polisi ketika berusaha mendekat ke Istana Merdeka saat menggelar aksi unjuk rasa mengenang tujuh tahun wafatnya aktivis pejuang HAM Munir di de

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasukan pengamanan Presiden menganggap penanganan unjuk rasa peringatan tujuh tahun wafatnya aktifis Hak Asasi Manusia , Munir di depan Istana Merdeka, Rabu (7/9) telah memenuhi prosedur.

Komandan Pasukan Pengaman Presiden Agus Utomo mengatakan proses pengamanan sesuai aturan dan karena para pengunjuk rasa mencoba memasuki wilayah steril. Daerah tersebut, yakni jalan didepan Istana yang memang saat ini sudah ditutup.

"Kalau jalan di depan Istana memang sudah masuk daerah tertutup, ring satu. Itu kan jalan dibagi dua, yang pas di depan Istana, yang di utara itu tertutup. Jadi batas demonstran itu di pohon-pohon, kalau menyebrang tidak boleh," ujarnya, Rabu (7/9).

Sebetulnya, menurut Agus sebelum kejadian aksi itu sudah akan berakhir. Namun sekitar pukul 13.30 datang kembali mobil logistik pengunjuk rasa. Lalu seorang ibu mencoba melintasi daerah steril dengan seorang anak. Paspamres kemudian menghadangnya dengan cara yang baik.

Tetapi beberapa orang pengunjuk rasa mencoba untuk tetap maju ke daerah tertutup. Termasuk diantaranya Koordinator Kontras Usman Hamid. Paspamres kemudian menghalau para demonstran tersebut.

Saat kejadian, lanjut Agus, jumlah Paspampres yang berjaga didepan sebanyak tiga orang. Sebagaimana diketahui Unjuk rasa memperingati tujuh tahun wafatnya aktifis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir di depan Istana Merdeka, Jakarta sempat diwarnai kericuhan.

Kericuhan dan kontak fisik sempat terjadi saat pengunjuk rasa mencoba melakukan aksi di jalan ?depan Istana. Ketika itu polisi yang berjaga tidak cukup banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement