Rabu 30 Mar 2011 12:27 WIB

Nama Soekarno pun Ada di Maroko dan Pakistan Loh...

Jalan Rue Suokarno di Maroko
Foto: Flickr
Jalan Rue Suokarno di Maroko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sejumlah negara mengambil nama pahlawan Indonesia menjadi nama jalan mereka. Selain rencana nama jalan Munir di Den Haag, maupun nama Hatta, Kartini, dan Sujono, ternyata nama Soekarno pun laku di luar negeri.

Tercatat, ada dua negara yang mengambil nama Soekarno, presiden pertama Indonesia, sebagai nama jalan di negaranya. Pertama adalah Maroko, kedua adalah Pakistan.

Di Maroko, nama Soekarno diabadikan menjadi nama Rue Soukarno. Selain nama Soekarno, di negara ini juga ada nama jalan 'Jakarta'. Ada apa dengan nama jalan ini?

Rupa-rupanya Maroko terkesan dengan sosok Soekarno. Ketika Presiden flamboyan ini berkunjung ke Maroko pada 2 Mei 1960, diadakanlah acara khusus gunting pita nama jalannya yang waktu itu: 'sharia Al-Rais Ahmed Sukarno' yang sekarang terkenal dengan nama Rue Suokarno.

Jalan ini berdekatan dengan kantor pos pusat Maroko. Kemudian sebuah jalan lain diberikan nama 'zangat Jakarta'. Jalan ini ada di tengah kota Rabat, Maroko. Bahkan di Casablanca, sebuah bunderan kota diberinama 'rondpoint de Bandung'. Sebagai balasannya, pemerintah memberi nama jalan Casablanca di tengah Jakarta.

Selain di Maroko, nama Soekarno juga terkenal di Pakistan. Setidaknya ada dua nama tempat Soekarno di Pakistan, yaitu Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar, dan Soekarno Bazar, Lahore.

Penamaan Soekarno ini tidak lepas dari sepak terjang kedua negara. Pakistan sangat segan kepada sosok Soekarno. Bahkan hingga kini kalangan militer Pakistan masih ingat jasa Soekarno yang mengirim TNI AL berpatroli di laut selatan Pakistan saat konflik memanas antara Pakistan dan India, 1965.

Sebaliknya, hubungan antara pendiri Pakistan Quaid Azzam Ali Jinnah dan Soekarno pun erat. Ali Jinnah pernah meminta menahan seluruh pesawat Belanda yang singgah di Pakistan pada 1947, ketika Belanda ingin menyerang Indonesia.

Pemerintah Indonesia juga menghargai jasa prajurit Pakistan, yang ketika itu ikut rombongan sekutu. Rombongan ratusan prajurit Pakistan itu tadinya diperintahkan menyerang Indonesia ketika sekutu sampai di Surabaya November 1945. Namun mereka berontak dan memilih berperang di sisi Indonesia. Dari total 600 tentara Pakistan, sebanyak 500 orang gugur di Surabaya. Pada Agustus 1995, Indonesia memberikan medali Indenpendece War Awards kepada tentara Pakistan ini.

sumber : Deplu/Google Map
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement