Rabu 07 Sep 2011 21:00 WIB

Partai NasDem Rayu Surya Paloh untuk Bergabung

Dari kiri Wakil Bendahara DPP Partai NasDem Amelia Anggraeni, Ketua Panitia Pelaksana Deklarasi dan Rakornas Partai NasDem Sugeng Suparwoto, Wasekjen DPP Partai NasDem Saiful Haq dan Kabid Internal DPP Partai NasDem endang Tirtana memberikan keterangan per
Foto: Antara
Dari kiri Wakil Bendahara DPP Partai NasDem Amelia Anggraeni, Ketua Panitia Pelaksana Deklarasi dan Rakornas Partai NasDem Sugeng Suparwoto, Wasekjen DPP Partai NasDem Saiful Haq dan Kabid Internal DPP Partai NasDem endang Tirtana memberikan keterangan per

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Partai NasDem, Patrice Rio Capella, mengajak Ketua Umum Ormas Nasional Demokrat Surya Paloh untuk bergabung ke dalam partai tersebut setelah menyatakan keluar dari Partai Golkar.

"Partai NasDem dengan tangan terbuka akan meminta Surya Paloh untuk bergabung dan berjuang bersama melakukan gerakan perubahan," kata Patrice melalui pesan singkatnya yang mengaku sedang berada di Australia, Rabu.

Menurut dia, langkah yang diambil oleh Surya Paloh untuk keluar dari Golkar sudah tepat karena partai yang bergambar pohon beringin itu dianggap sudah tidak mampu lagi mengusung ide perubahan yang dilontarkan oleh Surya Paloh.

"Langkah yang diambil Surya Paloh sudah sangat tepat, karena isu yang diusung yaitu gerakan perubahan, tidak mungkin bisa dilakukan di Partai Golkar," tuturnya.

Ia menilai, Golkar tidak mampu untuk melakukan perubahan, dengan adanya larangan oleh Partai Golkar bagi kadernya yang terlibat dalam Ormas Nasdem.

Ketua Umum Ormas Nasional Demokrat Surya Paloh telah mengungkapkan secara resmi keluar dari Partai Golkar yang telah diikutinya selama 43 tahun.

"Dengan kesadaran yang baik dan pemikiran yang baik, agar Partai Golkar tidak 'confused', saya mengambil inisiatif keluar dari Partai Golkar. Surat pengunduran diri saya sudah dikirim ke DPP Partai Golkar pada Rabu ini," kata Surya Paloh saat jumpa pers di Kantor Ormas Nasional Demokrat, Jakarta, Rabu.

Keluarnya Surya Paloh dari Partai Golkar dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar melalui proses perenungan yang cukup lama.

"Ini saya lakukan setelah melalui perenungan yang cukup panjang, saya berpikir apa yang bisa saya berikan, yang terbaik buat diri saya, Golkar dan masyarakat. Ini bukan keputusan yang mudah," katanya.

Hal itu menginat dirinya berkiprah di Partai Golkar selama 43 tahun, mulai masih menjadi anggota biasa, kemudian memimpin organisasi kepemudaan dan terakhir jabatannya adalah Ketua Dewan Penasehat Golkar.

Namun, lanjut dia, ide-ide perubahan yang diusungnya tidak mendapatkan ruang di Partai Golkar. Bahkan, ormasNasional Demokrat dinilai menjadi ancaman bagi Partai Golkar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement