Senin 22 Aug 2011 13:30 WIB

Waspadai Sabotase KA Saat Mudik, Polisi Lakukan Pengawalan Ketat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jajaran Kepolisian Republik Indonesia mewaspadai ancaman sabotase dan teror terhadap pemudik Idul Fitri 1432 H yang menggunakan angkutan kereta api. Mengantisipasi itu, polisi memberikan pengawalan ketat.

"Kita berikan pengawalan ketat dari unsur Polri dan TNI terhadap perjalanan kereta api," kata Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Polisi Timur Pradopo di Jakarta, Senin (22/8).

Timur mengatakan pihak kepolisian dibantu TNI dan instansi terkait lainnya telah mempersiapkan antisipasi gangguan maupun kendala menghadapi musim arus mudik 2011.

Bahkan Polri telah mengambil langkah antisipasi terhadap potensi gangguan keamanan maupun tindak kejahatan. "Termasuk yang paling tinggi ialah sabotase dan teror, perjalanan kereta api semua dilakukan penuh dengan pengawalan yang ketat untuk mengatisipasi kejadian tadi," ujar Timur.

Jenderal polisi bintang empat itu, menegaskan perjalanan mudik melalui angkutan kereta api bukan rawan ancaman, namun kepolisian berupaya mengantisipasi.

Timur menyatakan Polri juga telah berkoordinasi Kementerian Perhubungan guna melayani secara optimal terhadap pemudik yang menggunakan transportasi udara.

Polri dengan jajaran menggelar Operasi Ketupat sejak 23 Agustus - 7 September 2011, dalam rangka mengamankan perayaan Idul Fitri mengerahkan sebanyak 96.393 personel terdiri dari 95.624 anggota seluruh polda se-Indonesia dan 769 personil dari Mabes Polri.

Mabes Polri mensiagakan pasukan dari Ditpolair Polri, Ditsatwa Polri, Bareskrim Polri, Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, serta Divhumas Polri.

Sementara, sistem pengamanan Polda dan jajarannya terbagi dua bagian, yakni Prioritas I sebanyak 65.893 personel dan Polda Prioritas II sebanyak 29.731 personel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement