Selasa 09 Aug 2011 19:17 WIB

Polri Klaim Sudah Lebih Dulu Tahu Keberadaan Nazaruddin

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Didi Purwadi
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam.
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, menyembunyikan diri dan berpetualang di enam negara dengan menggunakan paspor saudaranya, Muhammad Syarifuddin. Inilah aksi kejar-kejaran antara interpol dengan Nazaruddin hingga akhirnya ditangkap di Cartagena, Kolombia, pada Ahad (7/8).

"Saya lupa tanggal-tanggal di setiap negara. Kami telah memiliki tim yang mengikuti Nazaruddin di setiap negara, namun tentunya kita tidak bisa menangkapnya karena itu di luar negeri. Saat kami telah berkoordinasi dengan negara saat Nazar berada, ia telah berpindah lagi. Itu yang kerap menyulitkan," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam, kepada Republika di kantornya, Jakarta, Selasa (9/8).

Anton memaparkan seperti di Singapura, Indonesia belum memiliki perjanjian ekstradisi. Saat interpol bersama tim Polri telah berupaya untuk membawa pulang, Nazar malah berpindah lagi ke Vietnam meski sempat mengecoh dengan mengirim datanya ke Malaysia.

Dia di Vietnam tercatat pada 23 Juli lalu. Nazaruddin kemudian pindah lagi ke Kamboja.

Saat tim Polri sudah berkoordinasi untuk memulangkannya, Nazar menyewa pesawat carteran singgah ke Madrid, Spanyol, dan kemudian ke Dominika. Di negara ini lah tim Polri berhasil mendeteksinya. Saat Nazaruddin tampil melalui Skype di salah satu televisi nasional, dia berada di Dominika.

"Saat itu lah kami yakin, dia menggunakan identitas palsu karena tidak ada pendatang dengan nama Muhammad Nazaruddin di Dominika," ujarnya.

Nazaruddin lalu berpindah lagi ke Bogota, Kolombia, dan terakhir di Cartagena, Kolombia. Tim Polri pun mengecek lagi ke pemerintah Kolombia dan langsung melakukan tes sidik jari dan ditemukan 12 persamaan. "Itu yang membuat kami yakin kalau itu memang Nazaruddin dan langsung kami lakukan penangkapan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement