Selasa 09 Aug 2011 14:45 WIB

Max Sopacua: Tak Ada Gunanya Demokrat Ikut Jemput Nazaruddin

Mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin
Foto: Antara
Mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, pengurus partai itu tidak perlu ikut menjemput Muhammad Nazaruddin yang saat ini masih dalam proses pemulangan dari Kolombia ke Indonesia. "Tidak ada gunanya Partai Demokrat ikut menjemput," kata Max Sopacua ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa.

Menurut dia, petinggi partai itu tidak perlu ikut menjemput karena ada pihak yang lebih berkompeten, yakni KPK dan Kepolisian. "Informasi yang saya terima, Nazaruddin masih dalam pengawasan polisi Kolombia di Bogota," katanya menegaskan.

Menurut dia, Partai Demokrat telah meyerahkan kasus Nazaruddin yang juga mantan Bendahara DPP Partai Demokrat itu kepada aparat penegak hukum untuk memprosesnya secara hukum agar persoalannya menjadi jelas dan transparan.

Partai Demokrat, kata dia, hanya akan menunggu proses hukum yang dilakukan KPK terhadap Nazarudin.

Ditanya bagaimana nama-nama yang telah disebutkan Nazaruddin, khususnya politisi Partai Demokrat, menurut dia, terhadap nama-nama tersebut apakah benar terlibat atau tidak akan dibuktikan ketika Nazaruddin diproses secara hukum.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan bahwa Nazaruddin dalam proses pemulangan ke Indonesia.

Dia berharap, Nazaruddin bisa secepatnya dipulangkan ke Indonesia untuk diproses secara hukum.

"Posisi Nazaruddin sekarang masih di Kolombia, di Benua Amerika. Perjalanan dari Kolombia ke Indonesia membutuhkan waktu paling tidak selama 26 jam," katanya menjelaskan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammad Nazaruddin ditangkap di Kota Cartagena, Kolombia, pada Minggu (8/8), yang memiliki paspor Indonesia atas nama Muhammad Syarifuddin.

Pemerintah Indonesia agan segera membawa Nazaruddin ke Indonesia dalam pekan ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement