REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejak melontarkan usulan pembubaran KPK, Ketua DPR RI Marzuki Alie terus menerima kritikan dari berbagai pegiat antikorupsi. Seakan kuping memanas terus mendengar kritikan, Marzuki mengkritik balik.
"Alangkah hebatnya orang-orang orang-orang ini yang katanya penggalak demokrasi justru mematikan ide dan wacana yang muncul dari seorang Marzuki Alie karena jabatannya sebagai Ketua DPR," kata Marzuki, Ahad (31/7).
Marzuki yakin suaranya tidak akan didengar bila sekadar rakyat biasa, tetapi sebagai pimpinan lembaga negara justru tidak diperbolehkan menyampaikan ide-ide yang berbeda.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini tetap berpandangan upaya pemberantasan korupsi saat ini belum menunjukkan hasil dan malah berkembang biak. Untuk usulannya, Marzuki mengutip ucapan Nabi Muhammad yang pernah mengatakan, "Jangan lihat siapa yang bicara, tapi lihatlah apa yang dibicarakan."
Seusai salat Jumat pekan lalu, Marzuki Alie memberikan tanggapannya seputar pengakuan Direktur Penindakan KPK, Ade Raharja, bahwa dua pimpinan KPK, Chandra Hamzah dan Johan Budi sempat beberapa kali melakukan pertemuan dengan M Nazaruddin pada 2010.
Saat itu, Marzuki berujar, "KPK itu lembaga yang diharapkan dalam memberantas korupsi. Kalau lembaga ad hoc sudah tidak bisa dipercaya, buat apa didirikan? Sudah, bubarkan saja!"
Jika pertemuan dengan Nazruddin benar, politisi Demokrat ini meminta pimpinan KPK untuk segera dinonaktifkan.