REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Demokrat (PD) dinilai tak serius menangani kasus M Nazaruddin. Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko, mendesak PD ikut membantu KPK memulangkan Nazaruddin ke Indonesia. Meski sudah dicopot dari jabatannya sebagai mantan bendahara umum PD, ICW menilai PD masih setengah hati.
Idealnya, kata dia, PD memaksa Nazaruddin pulang ke Indonesia sebab tindakannya mempermalukan partai. Hal itu mengingat gelagat Nazaruddin menunjukkan tak ada niatan secara sukarela untuk kembali ke Tanah Air. "Kalau tak mau pulang itu menunjukkan gelagat tak baik. PD harus mencopotnya dari anggota DPR," kata Danang di Jakarta, Senin (27/6).
Menurut Danang, PD harus membantu langkah KPK. Hal itu untuk memulihkan citra partai yang turun di mata masyarakat. Jika tidak, kata dia, PD tak beda dengan partai lain yang dianggap melindungi koruptor. ICW juga mengharap elit PD membentuk tim investigasi internal.
Tujuannya untuk menelusurui aliran dana yang diberikan Nazaruddin kepada kader lain. Sebab, dana itu terbukti hasil korupsi uang negara dalam kasus Kemendiknas dan Pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011 di Palembang. "Kami mendorong PD melakukan investigasi internal. Tindakan ini agar PD berbeda dengan parpol lain yang korup," imbuh Danang.
Ia menyebut, Angelina Sondakh yang disebut ikut menikmati dana korupsi hasil permainan Nazaruddin, perlu diinterogasi. PD, sambung Danang wajib proaktif membersihkan kader partai bermasalah agar tak semakin terpuruk. Ia merujuk pada merosotnya kepuasan publik terhadap Presiden SBY yang diusung PD. "Jika tidak, PD bisa semakin turun citranya jika tak menyelesaikan persoalan kader bermasalah," kata Danang menerangkan.