Rabu 15 Jun 2011 16:12 WIB

Bayi Kembar Empat Lahir di RS Siloam, Sang Ibu Dirawat Intensif Sejak Usia Kehamilan 22 Pekan

Siloam Hospital
Foto: qualityindonesia.com
Siloam Hospital

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Paramitha Harsary (25) berhasil melahirkan bayi kembar empat, dua laki-laki dan dua perempuan di Siloam Hospital, Karawaci Kabupaten Tangerang, Banten. "Alhamdulillah, keempat anak saya lahir dalam kondisi selamat tanpa adanya cacat sedikitpun," kata Paramitha Harsary ditemui di Siloam Hospital Karawaci, Rabu.

Keempat bayi kembar tersebut yakni Najma Khalisha Alpharabi dengan berat 2,28 Kg, Najma Khalila Alpharabi dengan berat 2,05 Kg, Muhammad Khalif Alpharabi dengan berat 2,55 Kg; dan Muhammad Khairan Alpharabi dengan berat 2,6 Kg.

Dikatakan Paramitha, dirinya sempat merasa takut saat mengetahui bila mengandung bayi kembar empat karena khawatir salah satu anaknya nanti akan mengalami cacat atau meninggal saat proses kelahiran. "Setelah mendapat rujukan dari keluarga, akhirnya saya tetapkan untuk melahirkan di Siloam Hospital dan mendapatkan anak yang sehat setelah lahir," kata Paramitha, warga Jalan Dalima Raya, Komplek Belimbing, kelurahan Kuranji, Padang.

Dokter spesialis kandungan Siloam Hospital, dr Budijanto mengatakan, pasien datang pada tanggal 10 Maret dengan usia kandungan saat itu 22 minggu dengan kondisi sedang mengandung bayi kembar empat. Kemudian, saat memasuki usia kandungan minggu ke-24, pasien terpaksa harus melakukan perawatan karena kondisinya yang sudah merasakan sakit.

Memasuki usia kandungan 32 minggu atau delapan bulan, tepatnya tanggal 13 Mei, pasien melahirkan keempat bayi dengan bantuan empat dokter kandungan.

"Keempat bayi lahir dalam waktu tiga menit dengan proses prematur dan berat bayi untuk jenis kelamin laki-laki 1,4 Kg dan jenis kelamin perempuan dengan berat 1,6 Kg," katanya menjelaskan.

Peristiwa bayi kembar dua atau lebih (multiple pregnancy) terjadi karena beberapa hal diantaranya satu sel sperma membuahi satu sel telur, dua sel sperma membuahi dua sel telur dan empat sel sperma membuahi empat sel telur.

"Secara garis keterunan, pasien memang memiliki garus keturunan keluarga yang memiliki riwayat melahirkan kembar namun tidak sebanyak ini," kata dr. Andreas Liando, dokter kandungan yang menangi pasien.

Peristiwa kelahiran bayi kembar empat terjadi hanya skala 1 banding 750 ribu pasien, terutama untuk kesempatan hidup bagi bayi8 kembar yang lahir lebih dari dua.

Mengenai kondisi bayi ke depannya, dr Andreas menambahkan, bila keempat bayi diperkirakan akan baik. Karena, pasien melahirkan saat usia kandungan 32 minggu. "Bila pasien melahirkan dalam usia kandungan dibawah 24 minggu, maka kondisi bayi biasanya tidak baik. Tetapi, untuk keempat bayi ini, akan membaik," katanya.

Rencananya, keempat bayi pasangan Roby Kurniawan dan Paramitha Harsary akan pulang ke kediamannya di Padang dalam waktu dua hari ke depan. "Bayi sudah boleh dibawa pulang karena kondisinya sehat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement