Rabu 01 Jun 2011 17:43 WIB

Ramadhan Pohan: SMS Gelap Itu Pembunuhan Karakter Partai Demokrat dan Dewan Pembina

Rep: Esthi Maharani/ Red: Krisman Purwoko
Ramadhan Pohan
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ramadhan Pohan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-–Wakil Sekjen PD, Ramadhan Pohan mengatakan, pesan singkat atau SMS yang mengatasnamakan M Nazaruddin dinilai bukan hanya telah membunuh karakter Nazaruddin –seperti yang diungkapkannya di blog pribadinya—tetapi juga kepada keluarga besar Partai Demokrat dan Dewan Pembina. “Kami mengecam semua tudingan dan tuduhan yang ada di SMS itu. Semua keliru dan tidak benar,” katanya, Rabu (1/6).

Sementara terkait blog yang dibuat Nazaruddin, ia berdalih tak bisa disamakan sebab baru sekadar pernyataan pribadi Nazaruddin dan belum ada penyerangan. “Statement di situ kan cuma bahwa ada upaya partai lain yang ingin mengobok-obok PD,” katanya.

Dalam blognya pun, Nazar bersedia untuk menjelaskan lebih banyak persoalan yang sekarang membelitnya. Tetapi, Ramadhan justru mengkhawatirkan hal tersebut akan merugikan Nazaruddin sendiri.

“Kita kan lurus saja, terhadap penegakan hukum kita membantu penegakan hukum. Tetapi ya itu tadi, nasihat sebagai kawan, hati-hatilah dalam menulis. Ada UU ITE,” katanya. Hal ini, lanjutnya, bukan berarti mematikan kreatifitas atau ekspresi politik Nazaruddin, tetapi diingatkannya dunia maya pun ada aturan mainnya. “Kita tak ingin Nazar kena masalah di sana (UU ITE),” katanya.

Ditanya, apakah artinya PD tak bermasalah dengan siapapun pihak yang nantinya disebut Nazaruddin, ia mengatakan tak khawatir. Ia pun membuka sejarah PD. Pada 2004, PD diserang fitnah politik tetapi faktanya tetap mendapat 7 persen dan SBY menjadi presiden. Pada 2009, justru naik menjadi 300 persen.

“Justru kami naik kelas dengan adanya ujian ini. Hadist mengatakan bahwa orang yg terkena fitnah tetapi tetap sabar, maka itu akan menjadi pupuk yang akan membuat dia jadi lebih kuat lagi,” katanya.

 

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement