REPUBLIKA.CO.ID,MALANG - Anak-anak jalanan di seluruh tanah air yang meninggalkan bangku sekolah dan pendidikan menjadi perhatian serius Kementerian Sosial. Jumlah mereka di seluruh Indonesia mencapai 230 ribu jiwa.
Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri, usai mengunjungi pondok pesantren Darut Tauhid, Malang, Jawa Timur mengatakan, salah satu upaya penanganan anak jalanan telah dilakukan melalui MoU dengan Kementerian Agama. Bentuk kerjasamanya antara lain mengupayakan agar anak-anak tersebut kembali ke lembaga pendidikan, baik sekolah, pesantren maupun lembaga pendidikan lainnya.
‘’Kami siap bermitra dengan seluruh komponen bangsa, siapa saja, selain Kementerian, LSM, dunia usaha, kampus, maupun NGO lain, kami siap bersama-sama membangun kesejahteraan sosial,’’ ujar Salim.
Menurutnya, anak-anak harus mendapatkan hak-haknya untuk bersekolah. Program yang sudah berjalan sejak tahun lalu ini memang baru berhasil diterapkan pada sekitar lima ribu anak jalanan di wilayah Jabodetabek dari delapan ribu yang ditargetkan. Program ini juga melibatkan 48 rumah singgah yang ada di Jabodetabek.
Menurut Salim, di wilayah Jabodatabek, ditargetkan sekitar 12 ribu anak akan mengikuti program ini hingga akhir tahuhn ini. Sedangkan, jumlah 230 ribu anak yang tersebar di seluruh Indonesia itu ditargetkan akan kembali ke lembaga pendidikan hingg akhir 2014.