REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - BUMN farmasi PT Bio Farma dalam lima tahun ke depan siap memproduksi beberapa jenis vaksin baru yang selama ini belum ada. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Iskandar di Jakarta, Kamis (12/5), mengatakan, vaksin baru yang akan diproduksi tersebut antara lain vaksin pentavalent pada 2012, vaksin pengganti polio (2014), vaksin pandemik flu (2012) dan vaksin rotavirus (2016).
"Pada 2012 GAVI (Global Aliance for Vaccine and Immunization) akan memberi sumbangan kepada pemerintah jika memproduksi pentavalent," katanya dalam media gathering 121th PT Bio Farma "Kemandirian Industri Vaksin Nasional" di Wisma Antara. Menurut dia, sumbangan dari GAVI untuk tahun pertama sebesar 80 persen dari dana yang dibutuhkan, sedangkan pemerintah menanggung 20 persen.
Untuk tahun kedua sumbangan akan berkurang dan pada tahun ketiga diharapkan dana 100 persen ditanggung pemerintah. Sementara itu Iskandar mengungkapkan ada beberapa jenis vaksin penting namun hingga kini belum mampu diproduksi oleh perusahaan plat merah tersebut yakni vaksin demam berdarah, malaria, TBC dan HIV/AIDS.
Menyinggung upaya PT Bio Farma untuk mendukung kemandirian industri vaksin nasional, dia menyatakan, dengan melakukan sinergi ABG (Academic, Bussinss and Goverment) yakni perguruan tinggi, industri dan pemerintah.
Bio Farma, tambahnya, telah merintis kerja sama dengan perguruan tinggi dalam melakukan riset dan pengembangan vaksin masa depan untuk mewujudkan hasil penelitian menjadi produksi dalam skala industri.
Dia optimistis sebagai satu-satunya produsen vaksin dan antisera di Indonesia yang telah memenuhi kebutuhan program imunisasi nasional, Bio Farma mampu menjadi pemain dalam pasar vaksin global.