Selasa 10 May 2011 16:21 WIB

Investigasi Kasus Suap Seskemenpora, FPD Bentuk Tim

Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustofa
Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustofa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Disebut-sebutnya beberapa petinggi dan anggota DPR, yakni M Nazaruddin dan Angelina Sondakh yang diduga terlibat dalam kasus suap Sekretaris Kementeria Pemuda dan olahraga (Kemenpora), membuat Fraksi Partai Demokrat mengambil langkah sigap. Salah satunya adalah membetuk tim untuk menginvestigasi kasus tersebut.

"Fraksi Partai Demokrat akan segera membentuk tim kecil, tim investigasi yang akan melakukan investigasi terhadap dugaan suap Sesmenpora," kata Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.

Tim tersebut, menurut dia, nantinya akan mengumpulkan semua barang bukti, data-data dan juga menghimpun masukan-masukan soal suap tersebut. "Tim akan dibentuk dalam waktu yang tidak terlalu lama. Mudah-mudahan pekan ini. Nanti akan kita umumkan siapa ketua timnya, siapa saja anggotanya," ungkap Saan.

Ia melanjutkan, tim investigasi FPD itu akan melaporkan hasil investigasi ke fraksi dan juga kepada DPP Partai Demokrat. "Tim akan memanggil semua pihak yang disebut dalam kasus suap tersebut. Terserah pada partai untuk menindaklanjutinya," ujarnya.

Namun, Saan enggan menyebutkan apakah akan ada sanksi bagi Nazaruddin dan Angelina Sondakh bila hasil temuan tersebut terbukti adanya keterlibatan kedua petinggi Demokrat tersebut. "Kita lihat saja nanti," elak Saan.

Ketika ditanya, adanya nama Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malaranggeng yang disebut dalam kasus tersebut juga akan dipanggil oleh Tim Investigasi, Saan menyebutkan, tidak tertutup kemungkinan untuk memanggil dan meminta keterangan dari Andi Malaranggeng.

Ia menyebutkan, pasca adanya pemberitaan yang melibatkan petinggi Partai Demokrat dalam kasus suap Sesmenpora, Partai Demokrat tetap solid. "Partai Demokrat tetap solid, tidak ada friksi-friksian, tidak ada kubu-kubuan sama sekali," Saan menandaskan.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement