Rabu 13 Apr 2011 18:30 WIB

BK DPR Didesat Usut Anggotanya yang Diduga Jadi Beking Penyelundupan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) menyatakan, Badan Kehormatan DPR harus mengusut keterlibatan sejumlah anggota Komisi III sebagai beking penyelundupan dua kontainer BlackBerry dan minuman keras agar integritasnya tetap terjaga.

"BK DPR harus membuktikan diri sebagai lembaga yang kredibel, apalagi sudah ada laporan dari masyarakat mengenai dugaan anggotanya terlibat penyelundupan. BK DPR harus melakukan pemeriksaan, tidak bisa diam saja atau pura-pura tidak tahu," ujar peneliti Elsam, Wahyudi Djafar, kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Pasalnya, menurut dia, selain AS yang diduga membekingi penyelundupan dua kontainer BlackBerry dan minuman keras itu, sebagaimana dilaporkan Indonesia Corruption Watch (ICW) kepada BK DPR beberapa waktu lalu, nama anggota Komisi III DPR berinisial HH juga diduga kuat terlibat.

HH diduga beberapa kali melakukan pertemuan di Singapura dengan Dirut PT AUK, HM yang kini telah ditetapkan penyidik Bea Cukai sebagai tersangka kasus penyelundupan 2 kontainer BlackBerry tersebut. HM kini berstatus buron, setelah lebih dari tiga kali dipanggil penyidik Bea Cukai, tidak pernah hadir.

Pertemuan HH dengan HM di Singapura, disebutkan terjadi pada 25 September 2010 di Crown Hotel Changi Singapura. Keesokan harinya, pada 26 September 2010, keduanya secara bersama-sama bertemu dengan Linda Irawaty Lim di Hotel Four Seasons Singapura.

Linda merupakan istri HM sekaligus pemilik tiga perusahaan Singapura yang sebelumnya gagal menyelundupkan 30 kontainer Blackberry dan minuman keras ke wilayah pabean Indonesia, yang kemudian memicu sengketa dengan Jhonny Abbas sebagai pihak yang ditugaskan melakukan reekspor 30 kontainer Blackberry dan miras tersebut.

Atas beredarnya informasi tersebut, anggota Komisi III DPR Herman Hery yang diduga sebagai inisal HH, membantah dengan tegas tudingan itu. Anggota Fraksi PDIP ini menyebutkan, semua tuduhan itu bohong karena dirinya sama sekali tidak kenal dengan HM atau Harry Mulya.

Bahkan Herman menuding informasi tersebut sengaja dihembuskan pihak-pihak yang ingin memojokkan dirinya. "Jangan percaya informasi seperti itu, kalau berani pertemukan saya dengan orang yang memberi informasi tersebut," ujar Herman Hery.

Terhadap sangkaan yang dialamatkan kepada sesama koleganya, anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul mengaku sangat prihatin dan sedih. Oleh karena itu ia meminta kasus ini segera diselesaikan.

"Saya sangat sedih jika itu benar dilakukan oleh teman-teman Komisi III," ujarnya dengan menyebutkan, agar kasus ini cepat selesai, bukti-bukti dugaan pembekingan tersebut juga agar dilaporkan kepada kepolisian.

Karena itu pula, menurut Wahyudi, agar tidak menjadi polemik, BK DPR harus proaktif melakukan pemeriksaan, apalagi dengan adanya kode etik DPR yang baru. "Mekanisme pemeriksaan bisa menggunakan itu. Masyarakat menunggu dan ingin melihat lembaga di DPR yang bersih dan anggota DPR yang tidak melanggar hukum," tegasnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement