REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Sekjen PDI-P, Tjahyo Kumolo, beranggapan pimpinan DPR salah mengartikan sikap fraksinya soal pembangunan gedung baru DPR dalam sidang paripurna DPR, Jumat. “Menyimpulkan yang benar dong, yang menolak udah clear. Yang menunda harus disebutkan poinnya karena setiap fraksi berbeda,” katanya.
Ia mengatakan sikap ini bukan merupakan akrobat politik. Sebab, lanjutnya, sikap fraksi dari awal mengenai pembangunan gedung adalah sama, yakni tetap meminta penundaan dan perencanaan ulang yang lebih sederhana.
Ketua DPR Marzuki Alie, usai sidang paripurna, mengaku bingung dengan sikap FPDIP yang plin plan soal pembangunan gedung baru DPR. Pasalnya, dalam sidang paripurna, FPDIP meminta penundaan pembangunan gedung. Sementara, katanya, dalam rapat konsultasi sehari sebelumnya, fraksi PDIP menyatakan tidak menolak.
Dalam rapat konsultasi pada Kamis, posisi sembilan fraksi mengenai pembangunan gedung sudah jelas, yakni tujuh setuju dengan catatan efisiensi dan dua menolak, yakni FPAN dan Gerindra.
Marzuki menegaskan, hasil rapat konsultasi dijadikan pegangan untuk keberlangsungan pembangunan gedung. Namun, begitu paripurna, semua berubah.