Senin 04 Apr 2011 11:01 WIB

Bertemu BIN, Komisi I Mau Tanya Soal Terorisme dan Umar Patek

Rep: esthi maharani/ Red: Stevy Maradona
Mahfudz Siddiq
Mahfudz Siddiq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi I pada Senin, (4/4) melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan Badan Intelejen Negara (BIN). Agenda yang dibahas antara lain penanganan terorisme di Indonesia. Anggota Komisi I, Mahfudz Siddiq mengatakan DPR perlu mengetahui strategi besar yang dijalankan pemerintah.

“Karena kita tidak ingin hanya membahas rincian kasus demi kasus yang sepertinya tidak pernah berakhir,” katanya saat ditemui.

Sementara untuk kasus Umar Patek, pihaknya mengaku masih menunggu perkembangan dan negosiasi yang dilakukan pemerintah RI dan Pakistan. “Prinsipnya, aksi terorisme ini punya jaringan internasional,” katanya. Hal yang terpenting adalah kebutuhan informasi mengenai aksi terror dan keberadaan Umar Patek bisa didapatkan.

“Jika Umar Patek dibawa ke Indonesia dan bisa diselesaikan kasus hukumnya, hal ini bisa menjadi pintu masuk dalam mengungkap jejaring yang ada dan rencana operasi yang mereka lakukan,” katanya.

Umar Patek adalah buronan teroris Bom Bali I di 2002 yang menewaskan 202 orang. Ia telah menjadi incaran empat negara. Bahkan kepalanya dihargai pemerintah Amerika Serikat senilai US $ 1 juta. Tokoh kelompok militan Jemaah Islamiyah yang sering dikaitkan dengan Al Qaeda pimpinan Usamah bin Laden tak hanya jadi buronan Indonesia dan Amerika Serikat, tapi juga Australia dan Filipina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement