Ahad 03 Apr 2011 19:22 WIB

Aliran Sesat di Aceh, Remaja Diminta Tidak Sembarang Belajar Mengaji (Bagian 3)

Pengajian, ilustrasi
Foto: Republika
Pengajian, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH--Aliran sesat Milata Abraham berkembang di Aceh. Penyebarnya adalah sekelompok anak muda yang berpendidikan. Mereka mengincar mahasiswa dan pelajar. Sudah ada puluhan remaja yang terpengaruh dan ikut-ikutan.

Kepala Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh Said Yulizal mengatakan, pihaknya sudah mendeteksi kelompok mukmin mubalig yang menyebarkan ajaran "Milata Abraham". Praktik penyiaran ajaran tersebut sudah merisaukan umat muslim. Sebab, mereka sudah menistai dan menodai agama Islam yang mayoritas dianut masyarakat Kota Banda Aceh.

"Kami menyayangkan mereka anak muda dengan intelektual yang baik, tetapi terpengaruh dan menyebarkan ajaran sesat. Karena itu, saya mengimbau masyarakat membentengi diri dan tidak terpengaruh ajaran sesat tersebut," ujar Said Yulizal.

Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk Faisal Ali. mengatakan kegiatan pentolah pembawa aliran/ajaran sesat itu menyebabkan sejumlah pelajar dan mahasiswa terpengaruh dan mengikuti aliran "Milata Abraham" tersebut.

"Anak-anak yang telah mengikuti aliran/ajaran sesat Milata Abraham itu adalah korban dari misi dan kegiatan pentolan itu. Mereka sangat pantas mendapatkan hukuman mati. Mereka telah merusak masa depan anak-anak Aceh," katanya menegaskan.

"Kami meminta Polri juga menangkap pentolan lainnya yang belum menyerahkan diri, dan bersembunyi. Keberadaan komunitas aliran dan ajaran sesat telah meresahkan. Saat ini ada puluhan pelajar dan mahasiswa yang telah terpengaruh ajaran/aliran sesat itu," katanya.

Faisal Ali yang juga Ketua PWNU Aceh itu mengharapkan pemerintah perlu melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan ada aliran sesat lain berkembang di Aceh. "Jika memang sudah jelas dan terbukti aliran itu sesat atau tidak sesuai dengan Islam sebenarnya, maka perlu segera diumumkan sebagai upaya membendung jangan sampai masyarakat terpengaruh," katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya kalangan remaja dan anak muda untuk belajar ilmu agama yang diselenggarakan di balai-balai pengajian dan pondok pesantren di Aceh. "Para orang tua juga kami serukan untuk membentengi anak-anaknya dengan pendidikan agama, sebagai upaya kita menangkal pengaruh ajaran atau aliran sesat yang bisa merasuki generasi muda dimasa mendatang," katanya.

Selain itu, jika terbukti sesat maka kewenangan pemerintah dan aparat kepolisian serta instansi terkait untuk membubarkannya, kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement