Sabtu 19 Mar 2011 20:37 WIB

Tjahyo: Koalisi Bukan Ranah PDIP

REPUBLIKA.CO.ID,BLITAR--Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa PDIP tidak ingin terjebak masalah koalisi yang hingga kini masih menjadi perdebatan di antara partai politik.

"Soal kolisi, bukan ranah PDIP, karena kami menganut sistem pemerintah presidensial. Jika pemerintah secara politik berjalan benar, kami dukung, tetapi jika menyimpang tidak sesuai dengan sikap partai, ya dikritisi," katanya di sela-sela ziarah di Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Sabtu.

Ketika mendampingi Ketua Umum DPP PDIP Megawati untuk ziarah ke makam itu, ia mengatakan, PDIP memang tidak berniat untuk bergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab), karena partainya tidak mengenal sistem ketatanegaraan seperti itu. Setgab hanyalah upaya SBY untuk mengontrol partai politik di negara ini.

Pihaknya juga menegaskan, tidak ingin terjebak masalah koalisi, karena partai ini juga bukan bagian dari Setgab. Pihaknya lebih memegang amanat dalam Kongres untuk selalu sinergi dan melakukan komunikasi politik dengan pilar-pilar partai antara lain dari eksekutif, legislatif, dan pengurus partai.

Komunikasi politik itu, kata dia, dilakukan untuk membangun kekuatan dalam persiapan Pemilihan Presiden 2014. Berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat menjadi fokus utama kerja partai. "Membangun komunikasi politik itu wajib dilakukan. Seperti jajaran partai di daerah, bertemu dengan jajaran muspida, tokoh masyarakat, begitu juga yang dilakukan di pusat," katanya.

Upaya untuk persiapan guna mendulang suara dalam Pemilihan Presiden 2014, kata Tjahyo, antara lain dengan membuat DPC PDIP pelopor. Dari 538 cabang yang ada di Indonesia, ditargetkan setiap tahun mampu menjadikan DPC yang ada di setiap kabupaten/kota menjadi DPC pelopor.

Diharapkan, dengan adanya DPC pelopor, mendekati pemilihan Presiden 2014 akan siap semuanya, mulai dari kader maupun struktur. "Tujuan cabang pelopor mempersiapkan kader dan struktur. Setiap cabang harus solid, menyerap, dan memperjuangkan aspirasi masyarakat," kata Tjahjo.

Secara terpisah, Wakil Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga DPD PDIP Jawa Timur Ir Suhandoyo SP menyatakan Jawa Timur mendukung sikap oposisi sesuai keputusan Kongres III Bali.

Menurut Ketua Panitia Konsolidasi dan Pemantapan Tiga Pilar PDIP se-Jawa Timur di Kota Malang tersebut, sikap partai ini tidak terpengaruh segelintir kader yang ingin PDIP "merapat" ke barisan koalisi pemerintahan.

"Bagi kami, keinginan gabung dengan koalisi pemerintahan itu bakal sia-sia. Kalau ada 1-2 kader punya pandangan lain (menginginkan koalisi), itu hanya sikap pribadi yang bersangkutan. Bukan keputusan partai," katanya di Malang (19/3).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement