REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Partai koalisi pemerintahan yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) memerlukan manajemen lebih baik dibanding sekarang. Karena itu, ketua harian Setgab yang dijabat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical harus lebih produktif dalam menjalankan tugasnya.
"Saat ini yang penting bukan saja manajemen koalisi yang harus diperbaiki, tetapi komitmen kesungguhan dan konsistensi dalam koalisi itu sendiri," ujar Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum di Surabaya, Jumat (18/3).
Tradisi koalisi yang permanen, kata Anas, memang hal baru di perpolitikan Indonesia dan dimulai secara nyata pada 2010. Jika dalam perjalanannya terdapat proses belajar dan dinamika, itu bisa masih bisa dimengerti. Anas menilai pemilihan Ical sudah tepat. "Kami (Partai Demokrat) tidak berselera menduduki posisi itu. Yang penting sekarang Pak Ical bisa semakin produktif menjalankan perannya sebagai ketua harian setgab," imbuhnya.
Ia menegaskan soal komitmen dan kesungguhan berkoalisi bukan saja menjadi perhatian partainya, namun juga sudah menjadi harapan seluruh masyarakat. "Fokus kami bagaimana koalisi berjalan dengan baik, siapa yang menjadi ketua harian sudah dipilih oleh ketua koalisi," jelas Anas.
Terkait pidato Megawati di Klaten, Jawa Tengah yang menegaskan PDIP tidak akan masuk jajaran koalisi, Anas menanggapi dari segi positif. "Pidato Bu Mega harus dihargai, karena merupakan sikap yang bagus," terangnya. Anas menyatakan, politik itu harus terang dan jelas sikapnya. Bila berada di luar menjadi oposisi yang dewasa dan produktif, dan kalau di dalam harus bersungguh-sungguh," tegasnya.