Kamis 10 Mar 2011 15:50 WIB

Pengamat: Golkar Banyak Diuntungkan dari Sikap PDIP

Koalisi (Ilustrasi)
Koalisi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pengamat politik, Yudi Latif, menegaskan sikap politik PDIP yang sudah sangat jelas terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono selalu dimanfaatkan Partai Golkar untuk mendapatkan berbagai keuntungan politik. Yudi menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam diskusi Dialektika Demokrasi di ruang wartawan DPR, Jakarta, Kamis (10/3).

Yudi mengungkapkan bahwa kendati sikap tegas PDIP itu sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi sebagai oposisi, namun ironisnya SBY masih saja berupaya "merayu" PDIP untuk masuk dalam barisan pendukungnya. "Jadi, sebenarnya membaca PDIP dengan Megawati-nya itu lebih mudah karena ada kepastian-kepastian di sana,'' katanya. ''Dari sikap itu, sebenarnya Partai Golkar yang paling diuntungkan. Jadi, silahkan PDIP dan Golkar bersalam-salaman.''

Dalam diskusi yang mengambil tema "Parpol Rebutan Kekuasaan, SBY Bingung, Rakyat Ditinggalkan" itu, Yudi juga mengatakan bahwa berbagai ketidakpastian yang dipicu oleh sikap Presiden itu sesungguhnya juga bukan untuk menata jalannya pemerintahan agar berjalan lebih efektif. Menurut dia, hingga saat ini Presiden Yudhoyono masih belum menemukan rumusan yang paling menguntungkan dirinya atas persoalan politik yang terjadi saat ini. Karena itu, keputusan-keputusan terkait reshuffle kabinetnya seolah berjalan di tempat.

Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, menyatakan bahwa pihaknya bisa memaklumi kalau Presiden menyampaikan pernyataannya yang cukup keras tapi juga terukur atas perkembangan terakhir di parlemen.

Dia mengemukakan bahwa Partai Golkar tidak merasa terbebani dengan keputusan-keputusan yang telah diambilnya. Meski masih berada dalam barisan koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono, ia menambahkan sikap Golkar tidak akan berubah dan tetap kritis apabila kebijakan pemerintah tidak memihak kepentingan rakyat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement