REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan Indonesia saat ini memerlukan pemimpin yang reformatif dan memiliki sikap perpaduan antara kualitas negarawan, berkarakter serta visi ke depan.

"Indonesia perlu kepemimpinan yang reformatif untuk membawa Indonesia maju, adil, makmur dan bermartabat," kata Din Syamsuddin saat bertemu dengan pimpinan Dewan Perwakilan Daerah di gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/3). Pimpinan PP Muhammadiyah diterima langsung Ketua DPD Irman Gusman, Wakil Ketua Laode Ida, Farhan Hamid dan AM Fatwa.

Menurut Din, pemimpin reformatif adalah perpaduan antara kualitas kenegarawan, transformatif, berkarakter, dan memiliki visi jauh ke depan. Dalam kesempatan tersebut, Din juga menjelaskan hasil-hasil muktamar dan kajian PP Muhammadiyah. Dalam bidang politik, saat ini ada kerancuan ketatanegaraan antara sistem presidensial dan parlementer.

"Kerancuan itu tampak saat ini Presiden terlihat gamang dan ragu-ragu dalam melaksanakannya. Ini tampak jelas dalam situasi koalisi kali ini," kata Din. ''Padahal, sistem presidensial seharusnya tak begitu. Kita ingin dan mendukung jika ada amandemen konstitusi menyangkut penguatan institusi DPD.''

Menurut Din, DPD perlu ditingkatkan peranannya. Din juga mengusulkan adanya perubahan mendasar khususnya perlunya revitalisasi karakther bangsa.

Sementara Irman menyambut baik hasil pemikiran-pemikiran PP Muhammadiyah. Irman mengaku usulan-usulan tersebut akan ditindaklanjuti dalam diskusi-diskusi di DPD. "Kami sambut baik hasil kajian PP Muhammadiyah ini. Nanti kita lanjutkan dalam pembahasan atau diskusi-diskusi lebih mendalam," kata Irman.

Ikuti Whatsapp Channel Republika