Kamis 03 Mar 2011 18:16 WIB

Demokrat Buka Peluang Gerindra Masuk Koalisi

Wasekjen DPP Partai Demokrat, Saan Mustopa
Wasekjen DPP Partai Demokrat, Saan Mustopa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Saan Mustopa, mengatakan Partai Demokrat membuka peluang kepada Partai Gerindra untuk masuk ke koalisi parpol pendukung pemerintah.

"Peluang terhadap Partai Gerindra masuk ke koalisi terbuka. Karena, selama ini Partai Demokrat dan Gerindra sudah menjalin komunikasi politik dengan baik," kata Saan Mustopa di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (3/3).

Menurut Saan, keputusan apakah Partai Gerindra jadi masuk atau tidak ke koalisi partai-partai politik pendukung pemerintah merupakan kewenangan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga ketua koalisi. Partai Demokrat, kata dia, menyambut baik jika Partai Gerindra bergabung dalam koalisi partai-partai politik pendukung pemerintah. Karena, Partai Demokrat dan Partai Gerindra banyak memiliki kesamaan pandangan.

"Namun, urusan deal politik itu hak prerogatif presiden," kata Saan.

Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini menambahkan banyaknya kesamaan antara Partai Demokrat dan Partai Gerindra itu bukan didasarkan atas pertimbangan pragmatis. Tapi, hal tersebut berangkat dari kesamaan rasionalitas.

Saan menyebutkan komunikasi politik yang dibangun Partai Demokrat dengan Partai Gerindra semakin intensif setelah Partai Gerindra mendukung Partai Demokrat untuk menolak usulan hak angket pajak dalam rapat paripurna DPR RI pada Selasa (22/2). "Partai Demokrat melihat Partai Gerindra memiliki kesamaan pandangan dan rasionalitas dalam menyikapi persoalan mafia pajak," katanya.

Menurut Saan, partai-partai politik anggota koalisi juga berpandangan sama. Mereka tidak ada masalah jika Partai Gerindra masuk ke koalisi. Namun, Saan tidak menjelaskan jika Partai Gerindra masuk ke koalisi apa kompensasi yang diterima oleh partai yang didirikan Prabowo Subianto tersebut.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement