Kamis 03 Mar 2011 13:12 WIB

Golkar tidak Mau Didikte Dalam Koalisi

Rep: Agung Budiono/ Red: Didi Purwadi
Bambang Soesatyo
Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Konstelasi politik internal Setgab Koalisi diprediksi akan mengalami perubahan signifikan. Jika tetap dipertahankan dalam koalisi, Partai Golkar menyatakan sikapnya tetap tidak akan bisa didikte oleh pimpinan koalisi dalam perbedaan pendapat.

Fungsionaris DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menyatakan koalisi tidak lah bisa mengubah karakter dan perjuangan masing-masing partai yang tergabung di dalamnya. Menurut Bambang, landasan awal dari pembentukan koalisi adalah meneruskan cita-cita reformasi yang mengedepankan prinsip Demokratis.

"Jika tetap di dalam koalisi, Golkar akan tetap bersikap kritis dan tidak ingin didikte meski kami mendukung program pemerintah," tuturnya kepada Republika, Kamis (3/3).

Bambang mengingatkan pihak Istana dan Partai Demokrat agar senantiasa memahami butir-butir kesepakatan yang telah disepakatai selama ini. Jika ada pemaksaan kehendak dan pendapat dalam pemufakatan, Bambang menilai itu artinya mengkhianati cita-cita reformasi.  "Kalau sudah begitu, apa bedanya dengan pemerintahan orde baru yang otoriter," tegasnya.

Menurut Bambang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah menyampaikan bahwa dirinya akan melakukan evaluasi dan reshuffle dengan lebih mengedapankan pertimbangan kinerja dibanding politik. Jika benar nanti PKS akan direshuffle atau didepak dari koalisi, itu merupakan inkonsistensi sikap Presiden. "Publik menjadi bingung antara ucapan dan pebuatan. Ini jelas bertolak belakang," tukasnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement