Kamis 24 Feb 2011 15:15 WIB

Demokrat Beri Sinyal Golkar-PKS Pilih Jalan Lain

Anas Urbaningrum
Anas Urbaningrum

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Partai Demokrat memberikan sinyal kepada Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera untuk memilih jalan lain jika tidak bisa membangun kebersamaan di dalam koalisi partai pendukung pemerintah.

"Partai Demokrat membangun koalisi yang sejati dengan partai-partai politik lain untuk mendukung pemerintah," kata Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, saat membuka diskusi Pokja Ekuin dan Pokja Kesra Partai Demokrat di Jakarta, Kamis (24/2). Diskusi antara lain dihadiri Menko Perekonomian, Hatta Radjasa, yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional; Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto; Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Hartadi B Sarwono.

Menurut Anas, koalisi sejati adalah koalisi yang memiliki akhlak, memegang teguh komitmen sampai akhir, dan menjunjung tinggi kerjasama. Akhlak koalisi itu, kata dia, mengutamakan kebersamaan dan bukan mementingkan kepentingan sendiri yang berbeda-beda.

"Dengan menjunjung tinggi komitmen dan kerjasama, maka pembangunan bangsa dan negara yang menjadi tujuan bersama bisa tercapai dengan baik," katanya.

 

Anas Urbaningrum menegaskan bagi mitra koalisi yang tidak mau bersungguh-sungguh, saat ini sudah waktunya untuk memilih jalan lain. Karena, katanya, Partai Demokrat mengingatkan kepada partai politik yang menjadi mitra koalisi untuk memiliki akhlak, memegang teguh komitmen sampai akhir, dan menjunjung tinggi kerja sama.

Anas urbaningrum menambahkan saat ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedang merumuskan sebagian kesimpulan dan hal itu patut ditunggu bersama. Ketika ditanya apa yang dimaksud dengan sebagian kesimpulan yang sedang dirumuskan oleh Presiden, Anas enggan menjelaskan lebih lanjut.

Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah dua anggota koalisi yang mendukung usul hak angket pajak di DPR. Sikapnya berseberangan dengan Partai Demokrat yang menolak hak angket pajak. Anggota koalisi lainnya yakni Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan juga menolak usul hak angket pajak.

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement