REPUBLIKA.CO.ID, BATAM--Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik merasa gerah dengan maraknya aktris porno internasional yang bermain di sejumlah film nasional. Jika mendapatkan otoritas untuk melarang, menteri sangat ingin melakukan pelarangan tersebut.
''Kalau boleh tegas, ya saya ingin sekali melakukannya. Tapi di era seperti sekarang kita tidak bisa melakukannya,'' kata Wacik di acara ramah tamah jelang penyelenggaraan Festival Film Indonesia 2010 di Batam, Sabtu (27/11) malam.
Pernyataan Wacik ini disampaikan terkait dengan hadirnya beberapa 'aktris film biru' yang bermain di film Indonesia. Di antaranya ada Tera Patrick, Rin Sakuragi, serta Pauleen yang menjadi nama lain dari Maria Ozawa atau juga yang beken dikenal Miyabi. Para aktris itu telah menghiasi seni peran layar lebar nasional di sepanjang tahun ini.
Meski tak memiliki otoritas melarang namun Wacik berusaha menyiasatinya lewat Lembaga Sensor Film (LSF). Ia menegaskan dengan kondisi yang terjadi seperti sekarang, maka kehadiran LSF itu sangat penting. ''Kemarin itu saya pernah diajukan ke Mahkamah Konstitusi gara-gara adanya pihak yang menginginkan LSF dibubarkan. Nah kalau seperti sekarang maka rasanya LSF itu tidak boleh dibubarkan,'' jelasnya.
Melalui UU Perfilman yang baru, Wacik juga meminta agar LSF bisa lebih tegas lagi dalam melakukan sensor terhadap film-film yang bisa merusak moral bangsa.